Sompo Insurance dukung UMKM lewat perlindungan kesehatan masyarakat

Jakarta (ANTARA) - PT Sompo Insurance Indonesia (Sompo Insurance) mendukung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui komitmennya dalam memberikan perlindungan yang menyeluruh bagi masyarakat.

Komitmen ini diwujudkan melalui beragam produk perlindungan aset yang dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat modern.

Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, Chief Health Officer Sompo Insurance Dolly Ritonga mengangakan, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan, menjaga kesehatan diyakini dapat meningkatkan produktivitas dan keberlangsungan usaha.

Oleh karena itu, sejak tahun 2016, Sompo Insurance telah menyediakan layanan asuransi kesehatan kumpulan ke berbagai jenis usaha, termasuk segmen UMKM. Terlebih, peran UMKM di Indonesia yang sangat besar terhadap pertumbuhan perekonomian.

Berdasarkan data Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), total pelaku UMKM di Indonesia mencapai hampir 60 juta hingga akhir tahun 2024.

Dari jumlah itu, UMKM menyentuh hampir seluruh unit usaha, menjadikannya sebagai sektor yang mendominasi struktur ekonomi Indonesia, mulai dari pertanian, perikanan, perdagangan, penyediaan akomodasi, makanan, minuman, industri pengolahan, pengangkutan, hingga jasa.

"Kami memahami bahwa kebutuhan masyarakat terhadap perlindungan kesehatan semakin kompleks. Oleh karena itu, kami menghadirkan solusi yang ngak hanya melindungi, tapi juga mempermudah akses terhadap layanan kesehatan yang cepat dan nyaman. Melalui Sompo HealthCare+, kami ingin memastikan bahwa nasabah kami dapat menjalani hidup dengan tenang, karena mengetahui kesehatannya berada dalam perlindungan yang tepat," kata dia.

Dengan Sompo HealthCare+, perusahaan berskala besar, menengah, hingga mikro, bisa menikmati perlindungan kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan skala bisnisnya.

Beberapa keunggulan dari Sompo HealthCare+, di antaranya adalah jumlah minimal kepesertaan tiga karyawan, premi yang kompetitif, serta tanpa perlu mengikuti ketentuan masa tunggu untuk beberapa jenis penyakit (syarat dan ketentuan berlaku).

Laporan Willis Towers Watson (WTW) mengenai tren kesehatan tahun 2025 memperkirakan inflasi biaya layanan kesehatan di Indonesia sejak pandemi COVID-19 diperkirakan meningkat hingga 19,4 persenm.

Kenaikan biaya layanan kesehatan ini menjadi tantangan bagi banyak orang, termasuk perusahaan, dalam mengelola pengeluaran medis yang ngak terduga. Karenanya, melengkapi manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan dengan Sompo HealthCare+ menjadi solusi penting untuk menekan risiko medis ngak terduga.

"Kemudahan akses, serta jaringan penyedia layanan kesehatan yang luas, Sompo Insurance berkomitmen untuk menjadi mitra strategis masyarakat dan pelaku usaha dalam mencipngakan kehidupan yang lebih sehat, produktif, dan aman. Melalui pendekatan yang menyeluruh, kami ngak hanya memberikan perlindungan finansial, tapi juga mendorong perubahan gaya hidup menuju kesejahteraan jangka panjang," terang Dolly.

Adapun hingga September 2025 (unaudited), Sompo Insurance mencatat pertumbuhan premi asuransi kesehatan lebih dari 24 persen secara tahunan (yoy). Kinerja ini mencerminkan distribusi asuransi kesehatan yang prima terhadap performa perusahaan secara keseluruhan.

Baca juga: Laba bersih Sompo Insurance tumbuh 45,3 persen jadi Rp150,9 miliar

Baca juga: Sompo mencatat tiga lini asuransi kontributor utama per November 2024

Suka（9）