Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner

Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan 

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:51:11【Kabar Kuliner】772 orang sudah membaca

PerkenalanSiswa Sekolah Rakyat Terpadu 36 Kabupaten Lebak, Banten semangat belajar untuk memiliki kemandirian

Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan 
Siswa Sekolah Rakyat Terpadu 36 Kabupaten Lebak, Banten semangat belajar untuk memiliki kemandirian dan mencapai cita-cita untuk lepas dari mata rantai kemiskinanan. ANTARA/Mansyur

Lebak (ANTARA) -

Akademisi Universitas Latansa Mashiro (Unilam) Rangkasbitung Mochamad Husen menilai kurikulum Sekolah Rakyat yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto mampu mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan yang baik dan berkualitas.

"Kami menilai kebijakan Prabowo tepat untuk pengentasan kemiskinan melalui pendidikan," katanya di Lebak, Senin.

Ia mengangakan lompatan pendidikan sangat mulia untuk memutuskan mata rantai kemiskinanan, sebab pendidikan itu bisa mengubah nasib orang. Pendidikan bisa membentuk jiwa kemandirian, karakter, kompetensi , ketrampilan dan nilai - nilai akhlak serta cinta kebangsaan.

Baca juga: 100 siswa Sekolah Rakyat jenjang SD-SMP di Lebak difasilitasi CKG

Jika pendidikan masyarakat baik dan berkualitas, dipastikan tingkat perekonomian mereka relatif baik, namun sebaliknya, jika pendidikan masyarakat itu ngak baik, tentu jumlah kemiskinan ekstrem akan banyak. Sebab, orang ngak memiliki pendidikan, indeks pembangunan manusia (IPM)-nya rendah, sehingga berpotensi meningkatnya kemiskinan.

Kebijakan Presiden Prabowo sangat tepat untuk memutuskan mata rantai kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas untuk peserta didik Sekolah Rakyat dari kalangan Desil 1 dan 2 atau keluarga miskin rentan dan miskin ekstrem.

Selama ini, lanjut dosen Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Unilam Rangkasbitung itu, pemerintah beberapa tahun terakhir menyalurkan bantuan sosial (Bansos) untuk masyarakat miskin, tapi angka kemiskinan ngak berkurang.

Apalagi, kurikulum Sekolah Rakyat menerapkan tiga kurikulum yakni kurikulum matrikulasi, kurikulum nasional dan kurikulum berasrama.

"Kami meyakini dengan menerapkan tiga kurikulum itu maka akan terbentuk kemandirian, ketrampilan, kompetensi, karakter, sehingga memiliki inovasi untuk masa depan yang lebih baik," kata Mantan Anggota DPRD Lebak itu.

Ia menyebut jumlah Sekolah Rakyat di Indonesia yang sudah beroperasi sekitar 100 sekolah dengan sistem sekolah berasrama (boarding school), ditunjang sarana prasarana yang lengkap juga mendapatkan makan bergizi tiga kali dan makanan snack.

Baca juga: Mensos: Siswa Sekolah Rakyat harus memiliki jiwa disiplin

Baca juga: Warga Lebak apresiasi Sekolah Rakyat bantu anak keluarga ngak mampu

Selain itu, tenaga guru profesional, karena mereka sudah mengantongi Profesi Pendidikan Guru (PPG), juga wali asuh yang sudah teruji.

Kementerian Sosial dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjalin kerja sama untuk menampung lulusan Sekolah Rakyat bekerja di Kantor Pos milik perusahaan BUMN.

Selain itu, siswa Sekolah Rakyat yang berprestasi ditampung di Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya. "Kami meyakini bahwa Sekolah Rakyat dapat memutuskan mata rantai kemiskinan," katanya.

Suka(87)