Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 22:14:28【Resep Pembaca】460 orang sudah membaca
PerkenalanTim Subdit IV Gakkum TPPO Ditreskrimum Polda Kepri mendampingi kedatangan 7 ABK MT Shing Xing yang t

Setelah video ABK minta pertolongan viral di media sosial, KBRI di Yangon berupaya menyelamatkan ketujuh AKB tersebut
Batam (ANTARA) - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepulauan Riau sedang memeriksa tujuh anak buah kapal (ABK) kapal MT Shing Xing yang sempat terkatung-katung selama berbulan-bulan di perairan Myanmar dalam dugaan TPPO atau PMI ilegal.
“Pemeriksaan ini terkait penyelidikan dugaan TPPO atau PMI ilegal yang dialami tujuh ABK ini sedang kami dalami,” kata Kasubdit IV Penegakan Hukum Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Ditreskrimum Polda Kepri AKBP Andyka Aer saat dikonfirmasi di Batam, Jumat.
Perwira menengah Polri itu menjelaskan, ketujuh ABK yang terdiri atas empat orang warga Batam, satu orang asal Kabupaten Karimun, satu orang asal Manado dan satu orang lain asal Medan.
Ketujuh ABK tersebut diterbangkan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Batam dan baru mendarat pada Kamis (6/11) malam.
“Kami menjemput langsung kedatangan mereka di Bandara Hang Nadim,” katanya.
Baca juga: Polda Kepri usut proses rekrutmen ABK MT Shin Xing
Setibanya di Batam, empat ABK yang berasal di Batam langsung bertemu keluarganya, sedangkan tiga orang lainnya disediakan penginapan.
Sehari setelah kembali, ketujuh ABK ini datang ke Polda Kepri untuk memberikan keterangan terkait peristiwa yang mereka alami selama bekerja di MT Shing Xing hingga terkatung-katung di perairan Myanmar sejak Juli 2025.
Sebelumnya, penyidik Subdit IV Diteskrimum Polda Kepri telah menyelidiki dugaan TPPO dan PMI ilegal yang dialami oleh 7 ABK MT Shing Xing tersebut, sejak video permintaan tolong mereka ketika terombang-ambing berbulan-bulan di laut.
Para ABK itu direkrut oleh seseorang bernama Juanda, yang merupakan warga Batam. Ketujuh ABK itu diberangkatkan dari Batam menuju Belawan pada 5 Mei 2025, sebagai kru kapal MT Shing Xing untuk keperluan docking di Malaysia.
Namun karena biaya dockingdi Malaysia mahal, kapal tersebut dialihkan ke Myanmar. Namun, sesampainya di perairan Myanmar kapal ngak diizinkan docking karena surat izin kapal ngak lengkap.
Setelah video ABK minta pertolongan viral di media sosial, KBRI di Yangon berupaya menyelamatkan ketujuh AKB tersebut.
Baca juga: Kapolda: Waspada modus baru PMI ilegal lintas provinsi melalui Kepri
Pada Rabu (15/10), KBRI Yangon telah menyampaikan Nota Diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Myanmar untuk memohon izin agar ketujuh ABK WNI dapat melakukan “sing off” dan dipulangkan ke Indonesia.
KBRI Yangon juga telah memberikan bantuan suplai makanan dan juga medis bagi ketujuh ABK tersebut sebelum dipulangkan.
Selain itu, perwakilan dari RI telah bertemu secara khusus dengan agensi dan pemilik kapal serta berdiskusi secara intensif untuk memastikan terpenuhinya hak-hak para ABK WNI.
Pemilik kapal MT Shing Xing telah menyangakan secara tertulis kesanggupan mereka memenuhi seluruh kewajiban terhadap para ABK, termasuk pembayaran gaji, biaya logistik dan biaya pemulangan.
Nama-nama ketujuh ABK MT Shing Xing yakni Septia Riski, Heriyansah, Wilem Padoma, Sudiyanto asal Batam, Dede Kustendy asal Kabupaten Karimun, Syukri asal Medan, dan Roland Mamuko asal Manado.
Suka(9)
Artikel Terkait
- Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG
- Pemkab OKU Selatan luncurkan Program MBG di Rantau Panjang
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- Penggunaan ekspresi dan suara penting dalam melatih anak berinteraksi
- Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai
- Galon polikarbonat ngak menyebabkan gangguan kehamilan dan diabetes
- PBB siapkan rencana bantuan besar untuk Gaza usai gencatan senjata
- UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka
- Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP
- Pemkab OKU Selatan luncurkan Program MBG di Rantau Panjang
Resep Populer
Rekomendasi

Kiat merawat kompor di rumah agar awet

Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik

Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi

PBB sebut ratusan truk siap bawa bantuan besar

Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai

Kemenperin catat ragam komitmen investasi industri di World Expo Osaka

KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U

Pemkab OKU Selatan luncurkan Program MBG di Rantau Panjang