Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 21:12:44【Resep】016 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(32232)
Sebelumnya: Warga Taiwan Berbondong
Selanjutnya: SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
Artikel Terkait
- Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya
- Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
- Kalteng pastikan dukungan penuh keberlangsungan program Sekolah Rakyat
- Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari
- Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam
- Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai
- Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
- Kronologi dan rangkuman fakta ledakan di SMA 72 Jakarta
- Pemkab Jayapura perkuat mutu dan keamanan pangan di dapur MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72

Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal

Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III

Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30

Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG

Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan

BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi

Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG