Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemerintah promosikan penerapan pola makan sehat untuk cegah penyakit
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:51:10【Kabar Kuliner】846 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Asnawi Abdullah menyampaikan p

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menjalankan langkah-langkah untuk mempromosikan penerapan pola makan yang lebih sehat guna mencegah peningkatan angka kejadian penyakit ngak menular seperti diabetes dan penyakit jantung.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers Food Industry Asia (FIA) yang diterima di Jakarta pada Jumat, Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan Asnawi Abdullah mengangakan bahwa upaya promosi pilihan pola makan sehat mencakup implementasi sistem pelabelan nutrisi "Nutri-Level" di bagian depan kemasan.
Sistem ini dirancang untuk memudahkan konsumen mengetahui kandungan gula, garam, dan lemak dalam produk pangan yang hendak dikonsumsi.
Dengan demikian, konsumen bisa menyesuaikan asupan makanan dengan kebutuhan gizi harian mereka.
Kementerian Kesehatan juga mempromosikan pedoman makan Isi Piringku, yang mencakup informasi mengenai jenis dan porsi makanan yang disarankan untuk dikonsumsi setiap kali makan guna memenuhi kebutuhan gizi harian.
Menurut pedoman makan itu, setiap kali makan separuh piring sebaiknya diisi dengan sayuran dan buah serta sisanya diisi dengan makanan pokok dan lauk-pauk.
Isi Piringku juga mencakup rekomendasi untuk minum delapan gelas air setiap hari, melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari, serta mencuci tangan menggunakan air dan sabun sebelum dan setelah makan.
Baca juga: Jadwal sarapan konsisten penting untuk penuaan yang sehat
Promosi pola makan sehat menjadi bahasan dalam Lokakarya Ilmiah dan Regulasi Regional bertajuk "Scientific Solutions for Public Health: Enabling Policies to Unlock Reformulation with Non-Sugar Sweeteners Science" yang diselenggarakan oleh FIA.
Forum yang mempertemukan regulator, akademisi, dan pelaku industri pangan di kawasan Asia Tenggara ini membahas pemanfaatan pemanis non-gula dalam strategi reformulasi produk untuk mewujudkan kesehatan masyarakat.
Pemimpin Eksekutif Food Industry Asia Matt Kovac menyampaikan bahwa negara-negara di Asia Tenggara sedang menghadapi dampak tingkat konsumsi gula yang tinggi dan peningkatan penyakit ngak menular.
Menurut dia, pengurangan gula dan penggunaan pemanis non-gula berperan penting dalam upaya mencipngakan pangan yang lebih sehat.
Oleh karena itu, FIA mendukung upaya pemerintah dan para mitra di Asia Tenggara untuk mencapai kemajuan terukur dalam pengurangan penggunaan gula.
Baca juga: Siasat membiasakan anak menerapkan pola makan sehat
Baca juga: Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia
Suka(5)
Artikel Terkait
- 1.938 pelajar di pulau penyangga Batam mulai dapat MBG
 - Melihat dunia "gemoy"
 - Aktris Diane Keaton mengidap pneumonia bakterial jelang wafat
 - Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib
 - FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI
 - Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak
 - KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan
 - Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap
 - Prabowo: 36,7 juta penerima manfaat MBG dengan porsi capai 1,4 miliar
 - Menko Polkam: Negara kondusif selama setahun kepemimpinan Prabowo
 
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS

Rangkaian alergi bisa berkembang dipicu faktor eksternal

Wajah baru TNI setahun di bawah kepemimpinan Prabowo

Riset: Mayoritas responden akui MBG ringankan beban keluarga RI

Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih

BGN bimbing 30 ribu penjamah pangan tingkatkan kualitas layanan MBG

Menyambut penerbang dari bumi utara

Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan