Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat

Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 11:35:01【Sehat】999 orang sudah membaca

PerkenalanKepala Dinas Kesehatan Tapin Noor Ifansyah saat diwawancarai oleh ANTARA terkait pemenuhan standar h

Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Tapin Noor Ifansyah saat diwawancarai oleh ANTARA terkait pemenuhan standar hygiene dan sanitasi bagi dapur MBG di Rantau, Kabupaten Tapin, Senin (20/10/2025). ANTARA/Muhammad Rastaferian Pasya

Rantau, Kalsel (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan memastikan seluruh dapur pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memenuhi standar higienitas dan sanitasi sebelum beroperasi penuh.

Kepala Dinas Kesehatan Tapin Noor Ifansyah mengangakan telah menerima arahan dari Kementerian Kesehatan untuk segera menerbitkan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) bagi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjalankan program MBG.

“Setiap SPPG wajib memiliki sertifikat layak higiene dan sanitasi. Ini penting untuk menjamin makanan yang disajikan benar-benar aman dan sehat bagi masyarakat,” ujarnya di Rantau, Kabupaten Tapin, Senin.

Ia menjelaskan, saat ini terdapat empat dapur SPPG di Tapin yang beroperasi, masing-masing dua lokasi di Kecamatan Tapin Utara, satu di Tapin Selatan, dan satu di Lokpaikat. Tiga dapur telah memenuhi standar higiene dan sanitasi, sedangkan satu lainnya masih dalam proses penyempurnaan.

“Yang satu masih ada kekurangan, nanti setelah dilengkapi akan kami verifikasi ulang untuk penerbitan SLHS-nya,” ucap Ifansyah.

Baca juga: Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS

Selain sertifikasi, kata dia, minimal 50 persen tenaga kerja di dapur SPPG diwajibkan mengikuti pelatihan keamanan pangan.

Ia menambahkan, pelatihan itu dapat diakses secara daring melalui Badan Gizi Nasional dan Kementerian Kesehatan, atau dilakukan secara luring di daerah.

“Kalau satu dapur ada 50 pekerja, maka sedikitnya 25 orang harus sudah terpapar pelatihan keamanan pangan,” ungkapnya.

Ifansyah menyebutkan, Dinkes Tapin juga berencana mengalokasikan anggaran khusus untuk pelatihan keamanan pangan bagi dapur MBG pada tahun mendatang.

“Selama ini penyuluhan masih menyasar usaha katering umum, ke depan kami libatkan dapur MBG agar kompetensinya setara,” tambahnya.

Melalui pelatihan keamanan pangan bagi dapur, ia berharap dapat mencegah potensi kasus keracunan makanan serta memastikan makanan bergizi yang disajikan benar-benar aman dikonsumsi masyarakat.

Baca juga: BGN hapus 1.414 usulan SPPG ngak berprogres
Baca juga: BGN bimbing 30 ribu penjamah pangan tingkatkan kualitas layanan MBG

Suka(89)