Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik

Jakarta (ANTARA) - Jenama produk perawatan kulit dan kesehatan Bali Utama Spice menunjukkan komitmen mereka untuk mengurangi limbah plastik dengan memodifikasi kemasan produk mereka.

Dalam siaran yang diterima di Jakarta, Rabu, Direktur Utama Utama Spice Ria Templer menjelaskan mereka menggunakan kemasan berbahan aluminium ringan untuk produk dan menyediakan layanan isi ulang.

"Hidup di pulau yang menghadapi tantangan limbah sekali pakai, kami tahu kami harus menjadi bagian dari solusinya. Aluminium dan kaca adalah material yang benar-benar sirkular, dan inisiatif refill (isi ulang) kami membantu membangun kebiasaan yang membuat keberlanjutan menjadi hal yang mudah diakses, sedikit demi sedikit," kata Ria.

Baca juga: Inovasi daur ulang bisa ubah sampah jadi produk bermanfaat

Menurut perusahaan, inovasi tersebut diadakan untuk mengajak konsumen mengurangi produksi limbah sambil tetap menjaga rutinitas kesehatan dalam cara yang berkelanjutan.

Mereka juga menggandeng organisasi Seven Clean Seas untuk pembersihan laut dari limbah plastik. Untuk setiap produk kemasan plastik yang terjual, mereka akan membersihkan 30 gram limbah plastik dari laut, setara dengan dua botol plastik.

Kemitraan tersebut sampai saat ini telah menghilangkan hampir 4,5 ton sampah plastik dari laut di Indonesia, termasuk di dalamnya, kantong plastik sekali pakai, kemasan makanan dan tekstil berbahan poliester.

Utama Spice menilai aksi nyata bersih lingkungan tersebut merupakan perwujudan dari filosofi Bali Tri Hita Karana, yaitu harmoni antara manusia, alam dan spiritualitas.

Baca juga: Rappo Indonesia olah plastik kresek bekas jadi produk fesyen

Baca juga: Menggunakan kemasan daur ulang dorong keberlanjutan produk UMKM

Baca juga: Emirates daur ulang 500.000 kg plastik dan kaca dalam setahun

Suka（3）