Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan

Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:51:12【Tempat Makan】984 orang sudah membaca

PerkenalanDokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi dr. Aldico Juniarto Sapardan, Sp.OT. CF. (kanan) dalam di

Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini
Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi dr. Aldico Juniarto Sapardan, Sp.OT. CF. (kanan) dalam diskusi bertema "The Science Behind: Strong Bones, Preventing Osteoporosis Starts Today" yang digelar di Jakarta, Kamis (23/10/2025). (ANTARA/Adimas Raditya)

Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi dari Universitas Indonesia (UI) dr. Aldico Juniarto Sapardan, Sp.OT. CF. menegaskan pentingnya pencegahan keropos tulang atau osteoporosis sejak usia muda.

Ia menjelaskan osteoporosis merupakan penyakit progresif yang sering kali ngak terdeteksi hingga terjadi patah tulang.

“Puncak massa tulang dicapai pada usia 20 hingga 30 tahun. Masa ini menjadi aspek penting untuk mencegah osteoporosis. Jika dilewatkan, risiko patah tulang di usia lanjut akan jauh lebih besar,” kata dr. Aldico di Jakarta, Kamis.

Pada diskusi bertema "The Science Behind: Strong Bones, Preventing Osteoporosis Starts Today", ia mengangakan bahwa osteoporosis sering disebut silent diseasekarena biasanya baru diketahui setelah penderita mengalami fraktur.

Menurut dia, kekurangan kalsium membuat tubuh mengambil cadangan mineral tersebut dari tulang.

Bila berlangsung lama, massa tulang akan menurun dan berujung pada osteoporosis.

Baca juga: Kadar kalsium tinggi selama kehamilan kurangi risiko depresi pada anak

Selain berdampak pada kesehatan, dr. Aldico mengingatkan bahwa osteoporosis juga membawa beban sosial dan ekonomi yang besar.

“Patah tulang akibat osteoporosis dapat membuat seseorang kehilangan kemandirian. Sekitar 40 persen penyintas ngak lagi mampu berjalan sendiri, dan 60 persen masih membutuhkan bantuan setahun setelah patah tulang panggul,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dokter Ortopedi di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta itu mengangakan bahwa perempuan memiliki risiko lebih tinggi, terutama setelah menopause akibat kengakseimbangan hormon yang mengganggu penyerapan kalsium.

Penelitian International Osteoporosis Foundation (IOF) menunjukkan 1 dari 3 perempuan berusia 50 tahun ke atas mengalami patah tulang akibat osteoporosis.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, patah tulang akibat osteoporosis di Indonesia mencapai 23 persen pada perempuan usia 50-70 tahun, meningkat hingga 53 persen pada usia di atas 70 tahun.

Oleh karena itu, pemeriksaan kepadatan tulang, seperti bone densitometry atau DXA scan sangat disarankan bagi masyarakat berisiko tinggi sebagai upaya deteksi dini.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat dengan rutin beraktivitas fisik, mengonsumsi makanan kaya kalsium, cukup sinar matahari pagi, serta menghindari rokok, alkohol, dan kafein guna menjaga kepadatan tulang.

"Selfcareharus dimulai sejak dini. Jika diperlukan, konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D juga disarankan,” pungkasnya.

Baca juga: 7 makanan berkalsium tinggi untuk jaga kesehatan tulang

Baca juga: Dokter sebut pemenuhan kepadatan tulang pada anak cegah osteoporosis

Suka(72761)