Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:45:05【Sehat】490 orang sudah membaca
PerkenalanSekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Budiar Anwar menunjukkan menu Makan Bergizi Gratis yang s

Kondisi terkini sudah membaik semua, kami sudah memperkenankan dipulangkan
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menelusuri penyebab terjadinya peristiwa keracunan belasan pelajar di salah satu madrasah tsanawiyah (Mts) di wilayah itu, apakah karena mengkonsumsi kelayakan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) atau faktor lain.
"Kami masih menunggu hasil laboratorium (sampel) makanan yang bisa satu sampai tiga hari, sehingga belum mengetahui (penyebab keracunan)," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Budiar Anwar ditemui sesuai meninjau kondisi para pelajar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis.
Peristiwa keracunan ini menyebabkan 16 pelajar dan dua guru harus dirawat di RSUD Kanjurahan.
Pemkab Malang menanggung sepenuhnya biaya pengobatan para pelajar.
Baca juga: BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG
Budiar menyangakan sembari menunggu hasil pemeriksaan sampel makan terbit, pihaknya melaksanakan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan paket MBG bagi Mts tersebut.
Proses pengecekan, kata dia, meliputi kebersihan dapur dan alat memasak hingga mekanisme pengolahan serta penyimpanan bahan baku. Terlebih SPPG itu disebutnya telah mengantongi sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS).
"Kejadian ini baru pertama kali terjadi," ucapnya.
Baca juga: Dinkes Pamekasan bina SPPG cara mencegah keracunan makanan
Sementara itu, Humas RSUD Kanjuruhan Lukito Condro menjelaskan pihaknya menerima para korban untuk menjalani perawatan pada pukul 11:30 WIB.
Baik murid maupun guru yang mengalami keracunan mengalami gejala mual dan nyeri. Melihat kondisi tersebut, perawat dan dokter di RSUD Kanjuruhan langsung melakukan serangkaian pemeriksaan, memberikan obat, dan observasi.
"Kami melakukan penanganan secara kegawatan daruratnnya," kata dia.
Baca juga: Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG
Dia menyangakan, untuk proses observasi guna memantau perkembangan kondisi kesehatan korban berjalan dalam kurun waktu tiga sampai enam jam.
Dari hasil observasi petugas kesehatan dalam kurun waktu tertentu itu, para korban ngak menunjukkan gejala susulan.
"Kondisi terkini sudah membaik semua, kami sudah memperkenankan dipulangkan, ada yang dijemput keluarga dan pihak sekolah juga melakukan penjemputan," tuturnya.
Baca juga: Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan
Baca juga: BGN: Alat uji makanan cegah keracunan telah diterapkan di SPPG Polri
Suka(6295)
Artikel Terkait
- Prabowo: 36,7 juta penerima manfaat MBG dengan porsi capai 1,4 miliar
 - BNN: Target Indonesia Emas sulit tercapai jika narkoba ngak ditangani
 - Insiden pelepasan suar nodai konser reuni Oasis di Melbourne
 - Mbappe raih sepatu emas, Perez singgung legenda Real Madrid
 - FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI
 - Musim pancaroba pengaruhi turunnya daya tahan tubuh
 - Pameran tunggal Nyoman Bratayasa, hadirkan patung berusia dua abad
 - Mikroplastik jadi alergen yang ancam kesehatan kulit
 - BRIN usulkan pelibatan keluarga untuk keberlanjutan intervensi pangan
 - Festival sapi di Jember jadi solusi ketergantungan impor daging
 
Resep Populer
Rekomendasi

SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel

PBB sebut situasi di Darfur Utara di Sudan masih "katastropik"

Musim pancaroba pengaruhi turunnya daya tahan tubuh

Sukseskan MBG, Kementerian PANRB perkuat kelembagaan BGN

Hamas: Cuma 980 truk bantuan masuk Gaza sejak gencatan senjata berlaku

Ratusan siswa SMK Kandeman Batang keracunan makan program MBG

Solar subsidi denyutkan nadi nelayan Indramayu untuk menjemput rezeki

Album Asia: Laos sambut Festival That Luang