Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Ini kronologi lengkap temuan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 21:32:41【Tempat Makan】565 orang sudah membaca
PerkenalanPengungkapan identifikasi dua kerangka manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat di RS Polri Kram

Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya memaparkan secara runtut proses panjang pencarian dua orang yang dilaporkan hilang sejak kerusuhan akhir Agustus 2025 di Kwitang, Jakarta Pusat, hingga akhirnya ditemukan dua kerangka manusia pada salah satu gedung di kawasan tersebut akhir Oktober.
"Upaya pencarian kami lakukan secara intensif dan terbuka. Kami bekerja sama dengan posko orang hilang yang juga dibentuk oleh rekan-rekan di KontraS," kata Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Putu Kholis Aryana dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.
Putu menjelaskan, penelusuran kasus ini dilakukan sejak awal September dengan menggandeng sejumlah lembaga seperti Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KonstraS), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komnas Perempuan dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
25–31 Agustus 2025
Menurut Putu, peristiwa ini berawal dari rangkaian unjuk rasa besar-besaran yang terjadi di Jakarta pada 25–31 Agustus 2025. Aksi tersebut berujung pada kerusuhan di sejumlah titik, termasuk kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.
"Pada 29 Agustus, kantor ACC yang berada di daerah Kwitang diliburkan karena terjadi pembakaran dan penjarahan," ujar Putu.
Setelah situasi mulai kondusif, kepolisian menerima laporan adanya sejumlah orang yang belum kembali ke rumah.
Baca juga: Dua kerangka manusia di Kwitang teridentifikasi Farhan dan Reno
1 September 2025
Lalu, pada 1 September 2025 KontraS menyerahkan data orang yang belum terkonfirmasi keberadaannya pasca kerusuhan. Data tersebut menjadi dasar bagi tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk melakukan pencarian.
"Kami memeriksa satu per satu laporan orang hilang yang disampaikan oleh masyarakat kepada KontraS," ucap Putu.
2–10 September 2025
Selama 2-10 September 2025, hasil verifikasi awal menunjukkan dari 44 nama yang dilaporkan hilang, sebanyak 40 orang berhasil ditemukan dan telah kembali ke keluarga masing-masing.
"Sebagian hanya kami mintai keterangan karena berada di sekitar lokasi saat unjuk rasa. Ada juga yang sedang menjalani proses hukum," kata Putu.
Empat nama yang belum ditemukan kemudian menjadi fokus pencarian yakni Eko, Bima, Farhan dan Reno.
Baca juga: Polda Metro Jaya segera ungkap temuan kerangka manusia di Kwitang
12 September 2025
Kapolda Metro Jaya memutuskan membentuk Posko Orang Hilang di lingkungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 12 September 2025.
Tim gabungan ini terdiri atas unsur Humas, Propam, Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda), Ditreskrimum, Ditreskrimsus dan jajaran 13 Polres wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Posko ini fokus mencari empat orang yang belum ditemukan sampai dengan tanggal 12 September," ucap Putu.
17–18 September 2025
Lima hari setelah posko beroperasi, tim gabungan bersama KontraS berhasil menemukan keberadaan dua orang, yakni Eko di Kalimantan Tengah dan Bima di Jawa Timur.
"Temuan ini kami umumkan kepada media pada 18 September 2025," ucap Putu.
Baca juga: Polda Metro Jaya ambil alih kasus temuan kerangka manusia di Kwitang
23–29 September 2025
Selama 23-29 September 2025, tim penyidik mulai menganalisis data komunikasi dan digital milik Farhan.
Hasilnya, menunjukkan bahwa Farhan sempat menggadaikan telepon genggamnya di kawasan Jakarta Utara sebelum kerusuhan terjadi.
Selain itu, penyidik juga mengumpulkan keterangan keluarga, teman dan saksi yang terakhir melihat Farhan dan Reno.
"Kami menemukan kesamaan informasi bahwa keduanya terakhir terlihat pada 29 Agustus 2025 di daerah Kwitang," ungkap Putu.
1 Oktober 2025
Pada 1 Oktober, tim KontraS dan tim orang hilang Polda Metro Jaya menggelar pertemuan untuk menyinkronkan informasi dan membahas perkembangan pencarian.
"Kami sepakat untuk terus bertukar informasi dan menjaga kenyamanan keluarga dalam proses permintaan keterangan," jelas Putu.
Masukan dari KontraS agar pemeriksaan terhadap keluarga dilakukan dengan lebih manusiawi dan berwaktu untuk langsung ditindaklanjuti oleh tim penyidik.
Baca juga: Penemuan kerangka manusia yang hangus terbakar di Kwitang diselidiki
13–24 Oktober 2025
Pertemuan lanjutan digelar pada 13 Oktober untuk membahas perkembangan penyidikan pasca kerusuhan.
Polda Metro Jaya juga memaparkan langkah-langkah pencarian di hadapan Komnas HAM, Komnas Perempuan, Komnas Anak, Komnas Disabilitas, Ombudsman RI dan LPSK.
"Lembaga-lembaga ini memberikan masukan penting mengenai perlindungan hak keluarga korban selama proses pencarian," ucap Putu.
30 Oktober 2025
Putu menyebut, pada 30 Oktober inilah ketika tim inspeksi melapor ke Polres Metro Jakarta Pusat setelah mencium bau menyengat dari lantai dua gedung mereka di kawasan Kwitang.
"Saat diperiksa, ditemukan dua kerangka manusia di ruang 'underwriting room' yang tertutup puing-puing plafon dan reruntuhan barang," ujar Putu.
Tim penyidik segera melakukan olah TKP dan mengambil sampel DNA, dengan prioritas pada keluarga Farhan dan Reno karena lokasi penemuan berdekatan dengan tempat terakhir keduanya terlihat.
Baca juga: Kerangka manusia beserta kain kafan hebohkan warga Tangerang
31 Oktober-4 November 2025
Setelah temuan itu, tim Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan tim kedokteran forensik RS Polri untuk pemeriksaan DNA. Pada malam 4 November 2025, hasil tes DNA diterima oleh penyidik.
"Proses pengujian dilakukan cepat dan hati-hati. Kami langsung berkoordinasi dengan KontraS yang mendampingi keluarga," kata Putu.
5–6 November 2025
Keesokan harinya pada 5 November, Polda Metro Jaya menggelar pertemuan dengan KontraS untuk membahas hasil tes DNA. Tim forensik RS Polri kemudian memberikan penjelasan teknis terkait temuan tersebut pada 6 November.
"Hasil resmi sudah kami terima dan kami sampaikan kepada keluarga dengan didampingi KontraS," kata Putu.
Polda Metro Jaya akhirnya menggelar konferensi pers pada Jumat ini untuk menjelaskan hasil penyelidikan secara terbuka kepada publik.
'Dengan keluarnya hasil DNA ini, pekerjaan kami dalam tahap pencarian selesai. Namun, kami akan tetap memberikan perhatian dan pendampingan penuh bagi keluarga almarhum Farhan dan Reno," tegas Putu.
Baca juga: Polisi dalami temuan kerangka mayat pria di Cilaku Cianjur
Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati mengungkapkan dua kerangka manusia yang ditemukan di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat, yang sebelumnya dilaporkan hilang saat peristiwa kerusuhan pada akhir Agustus 2025 merupakan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan.
Karo Labdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti mengangakan, kerangka itu diterima dalam dua kantong jenazah yakni, kantong jenazah 0080 dan 0081.
"Nomor posmortem 0080 cocok dengan antemortem 002 sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputeradewo anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin," kata Sumy Hastry Purwanti dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sedangkan nomor posmortem 0081 cocok dengan antemortem 001 sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid anak biologis dari Bapak Hamidi.
Sumy menjelaskan, hasil pemeriksaan sekunder melalui analisis tulang tengkorak dan panggul yang menunjukkan bahwa kedua kerangka tersebut berjenis kelamin laki-laki.
Baca juga: Kriminal kemarin, penemuan kerangka manusia hingga kasus narkoba Onad
Selain itu, identifikasi terhadap kerangka lainnya juga dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa perhiasan kalung dan kepala ikat pinggang, serta pemeriksaan primer DNA dari tulang.
Suka(5257)
Artikel Terkait
- Kemensos rehabilitasi korban ledakan di masjid SMA 72 Jakarta
- Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor
- Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM
- BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman
- Jepang lanjutkan ekspor makanan laut ke China setelah larangan dicabut
- BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman
- BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman
- Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari
- 5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?
- Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori
Resep Populer
Rekomendasi

Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China

Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem

Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG

Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM

Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai

SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG

SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi

Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat