Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan

Menemukan Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:51:02【Tempat Makan】485 orang sudah membaca

PerkenalanWarung Shanghai di Pelabuhan Sunda Kelapa yang pernah berdiri pada 1920 diterjemahkan ke dalam sebua

Menemukan Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat
Warung Shanghai di Pelabuhan Sunda Kelapa yang pernah berdiri pada 1920 diterjemahkan ke dalam sebuah lukisan. (ANTARA/Nabila Charisty)

Jakarta (ANTARA) - Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan bersejarah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kota Jakarta. Pelabuhan yang terlengak di Jakarta Utara tersebut adalah salah satu pelabuhan tertua di Indonesia yang masih aktif hingga sekarang.

Pelabuhan tersebut berkembang menjadi salah satu pelabuhan penting di Pulau Jawa mengingat lokasinya yang strategis.

Selain pedagang dari berbagai daerah di Nusantara yang berdagang di pelabuhan ini, juga banyak pedagang asing yang berlabuh di sana, seperti pedagang dari Tiongkok, Arab, India, Inggris dan Portugis. Mereka menggunakan jalur pelayaran tersebut sekaligus singgah di wilayah yang pernah berubah nama menjadi Jayakarta dan Batavia tersebut.

Dari sinilah awal mula seorang perantau asal Tiongkok daratan Chan Mo Sang menapaki jejaknya di Jakarta. Di awal 1920-an, ia yang kerap disebut sebagai Babah Chan itu mendirikan sebuah warung kecil di sana. Ramainya pelaut dari berbagai negara yang hilir mudik di sana membuat warung Babah Chan semakin laris.

Warung sederhana yang kala itu hanya berdinding papan itu ngak pernah sepi pembeli. Bahkan, babah pun kemudian membuka jasa mencuci pakaian hingga potong rambut bagi para pelaut yang telah berlayar selama berbulan-bulan tersebut.

Dari tangan keduanya, lahirlah masakan yang memadukan dua cita rasa oriental dan Betawi. Salah satunya adalah Bihun Lada hitam, masakan yang saat itu sangat legendaris dan disukai banyak pelanggannya.

Aneka hidangan khas Shanghai yang diadopsi dari warung kecil milik Babah Chan Mo Sang (perantau asal Tiongkok) di Pelabuhan Sunda Kelapa pada 1920an. (ANTARA/Nabila Charisty)

1234Tampilkan Semua

Suka(633)