Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:48:40【Resep】706 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar (empat dari kanan) dalam sosialisasi Program Pembangunan Kelu

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar menyebut pentingnya memperkuat program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang difokuskan untuk kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD (3B) guna mempercepat penurunan stunting.
Hal itu dikemukakan Muazzim pada kegiatan sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Mataram, NTB, pada Jumat (11/10).
"Pemberian makanan bergizi untuk kelompok 3B merupakan langkah strategis dalam memutus rantai stunting sejak dini. Namun, program ini juga perlu didukung dengan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menikah di usia ideal, perencanaan keluarga, dan pola asuh yang tepat," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Ia juga menekankan pentingnya menikah pada usia matang sebagai fondasi keluarga berkualitas. Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN telah menetapkan usia ideal menikah minimal di usia 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.
Menurut dia, usia ideal tersebut bukan sekadar angka, melainkan juga memastikan kesiapan fisik, mental, sosial, dan ekonomi pasangan.
"Dengan kesiapan yang baik, risiko berbagai permasalahan keluarga, termasuk stunting, dapat ditekan," ujarnya.
Baca juga: Kemendukbangga pastikan 3B di Pangkalpinang terima MBG
Baca juga: Mendukbangga minta petugas lapangan gencar distribusikan MBG untuk 3B
Sementara itu, Direktur Kebijakan Strategi Bidang Peningkatan Kualitas Sumber Daya dan Kemandirian Keluarga Berencana Kemendukbangga/BKKBN Indra Murty Surbakti menyampaikan, penanganan stunting harus dilakukan secara menyeluruh ngak hanya dengan intervensi gizi, tapi juga melalui perubahan perilaku dan edukasi keluarga.
"Pencegahan stunting dimulai dari hulu: usia menikah yang ideal, perencanaan keluarga, pemberian gizi yang cukup untuk ibu dan anak, serta pola pengasuhan yang baik," kata Indra.
Kepala Perwakilan BKKBN NTB Lalu Makripuddin dalam kesempatan yang sama menegaskan, angka stunting di NTB ngak dapat ditekan hanya dengan program bantuan pangan, tapi harus diiringi dengan perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat.
Perkawinan usia anak masih menjadi salah satu pemicu tingginya angka stunting di NTB. Oleh karena itu, sosialisasi usia ideal menikah dan edukasi gizi menjadi satu kesatuan yang penting.
"Melalui program MBG untuk 3B, kami ingin memastikan intervensi gizi benar-benar tepat sasaran, sehingga tumbuh kembang anak dapat optimal," ujarnya.
Ia juga menambahkan, kolaborasi ini penting untuk memastikan implementasi Bangga Kencana dan MBG 3B berjalan efektif, sehingga dapat memberi dampak nyata terhadap peningkatan kualitas keluarga.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Baca juga: Wamendukbangga distribusikan paket MBG untuk sasaran 3B
Suka(9)
Artikel Terkait
- Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG
 - Akademisi: Setahun pemerintahan Prabowo entas kemiskinan di Papua
 - Tujuh negara yang rayakan Diwali, selain India
 - UEA kirim 7.200 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza
 - Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah
 - Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat
 - Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap
 - UNRWA: Harga pangan Gaza melonjak ekstrem usai lahan dirangakan Israel
 - Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
 - PBB: Akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dibuka lagi
 
Resep Populer
Rekomendasi

Gula pasir bukan satu

Setahun Pemerintahan Prabowo

Waspada cuaca panas, ini cara menjaga tubuh tetap sehat

JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta

Wapres Gibran semangati siswa Ternate jadi generasi tangguh

Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan

BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati

Rumput dari Tiongkok Mengubah Kehidupan di Fiji