Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Akademisi: Setahun pemerintahan Prabowo entas kemiskinan di Papua
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:59:53【Resep】518 orang sudah membaca
PerkenalanAkademisi Universitas Papua (UNIPA) Manokwari Danni Waimbo. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)Prabowo tela

Prabowo telah menunjukkan komitmen nyata dalam memutus rantai kemiskinan. Tugas kita semua adalah menjaga konsistensi dan mengawal kebijakan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh rakyat
Jakarta (ANTARA) - Akademisi Universitas Papua (UNIPA) Manokwari, Danni Waimbo, mengangakan satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan komitmen pengentasan kemiskinan di tanah Papua melalui berbagai program pro-rakyat yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat.
Menurut Danni, kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran sejauh ini mampu menjawab ekspektasi publik, ngak hanya di tingkat nasional, tapi juga bagi kawasan timur Indonesia yang selama ini menghadapi tantangan pembangunan.
"Arah pembangunan yang dijalankan bersifat inklusif, berorientasi pada kesejahteraan, dan berpihak pada masyarakat kecil," kata Danni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Dalam satu tahun ini, kata dia, seluruh pihak telah melihat kerja nyata pemerintah, terutama dalam penurunan angka pengangguran, penciptaan lapangan kerja padat karya, serta stabilitas harga bahan pokok.
Di Papua, berbagai program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Gratis sangat berdampak bagi masyarakat di daerah pedalaman.
Baca juga: Setahun Presiden Prabowo: menentukan arah peradaban bangsa
Ia menambahkan keberhasilan Presiden Prabowo juga tercermin dari ketegasan dalam reformasi birokrasi, termasuk melakukan pergantian alias reshufflekabinet yang ngak tebang pilih terhadap pejabat ngak sejalan dengan semangat pemerintahan bersih.
Langkah tersebut, sambung Danni, memperlihatkan komitmen Presiden dalam memberantas praktik korupsi dan memperkuat tata kelola pemerintahan yang efektif.
Dirinya berpendapat pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa merupakan kebijakan brilian yang pro terhadap rakyat.
"Penyaluran dana Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke sistem perbankan nasional menjadi langkah nyata untuk menggerakkan ekonomi riil, mencipngakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya beli masyarakat," tuturnya.
Dia pun menilai berbagai program unggulan seperti Program Koperasi Merah Putih, MBG, Sekolah Gratis, Magang Berbayar, hingga Bantuan Langsung Tunai merupakan manifestasi nyata dari visi Presiden Prabowo untuk menyejahterakan rakyat secara menyeluruh, terutama di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) seperti Papua.
Baca juga: Prabowo: Satu tahun pemerintahan berhasil berkat kerja kolektif kabinet
Disebutkan bahwa masyarakat Papua membutuhkan intervensi langsung dari negara untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan bergizi, pendidikan yang layak, dan akses pekerjaan.
Berbagai program tersebut, lanjutnya, menjawab kebutuhan itu secara konkret, sehingga jika terus dijalankan dengan konsisten, diyakini kemiskinan di Papua akan berkurang signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam konteks stabilitas politik dan ekonomi, dirinya juga mengapresiasi langkah Presiden yang tetap menempatkan keamanan nasional dan diplomasi aktif sebagai prioritas.
"Sikap Indonesia yang bebas dan aktif dalam menyikapi konflik global seperti Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel menunjukkan kepemimpinan yang visioner dan bermartabat di mata dunia", ucap Danni menegaskan.
Ke depan, ia berharap pemerintahan Prabowo-Gibran terus memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga agar pelaksanaan program strategis nasional semakin efisien dan berdampak langsung bagi rakyat.
Baca juga: Survei INSS: 72,5 persen puas terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran
Dia menekankan pentingnya menghapus ego sektoral dan mendorong kebijakan yang berorientasi pada kepentingan publik, bukan kepentingan elit.
Menurutnya, kunci efektivitas pemerintahan adalah koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi antara pusat dan daerah.
Dengan begitu, dirinya menyarankan agar perencanaan program strategis dilakukan secara bottom-up(bawah ke atas) supaya benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan, termasuk masyarakat Papua.
Ia pun optimistis semangat Presiden Prabowo untuk membangun Indonesia dari pinggiran bukan sekadar slogan.
Untuk itu, satu tahun ini dinilai sebagai fondasi kuat menuju pemerataan kesejahteraan nasional, di mana Papua menjadi bagian penting dari visi Indonesia Maju dan Berdaulat.
“Prabowo telah menunjukkan komitmen nyata dalam memutus rantai kemiskinan. Tugas kita semua adalah menjaga konsistensi dan mengawal kebijakan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh rakyat,” ungkapnya.
Suka(973)
Sebelumnya: Menyambut penerbang dari bumi utara
Selanjutnya: Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan
Artikel Terkait
- Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan
 - Pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Tiom
 - Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”
 - Menteri P2MI lepas 600 pekerja ke Jepang, Korsel, Hong Kong, Taiwan
 - Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan
 - BGN: Sudah ada 17 SPPG mendaftar di Pasaman Barat
 - 50 korban kebakaran rumah di Tambora Jakbar mengungsi
 - Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari
 - Pemkot Madiun minta setiap SPPG miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
 - Dua tahun perang Gaza dalam statistik
 
Resep Populer
Rekomendasi

Wakil Kepala BGN: Program MBG ngak boleh berorientasi bisnis

Pemprov Jateng buka "hotline" aduan keracunan menu MBG

BI: Penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan meningkat

KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak

Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG

Pemprov Jateng buka "hotline" aduan keracunan menu MBG

Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta

Pemkab OKU Selatan luncurkan Program MBG di Rantau Panjang