Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:53:12【Kabar Kuliner】707 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(78)
Artikel Terkait
- Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal
 - Kapolri resmikan 32 SPPG di Jateng dalam rangka dukung program MBG
 - MU diimbangi Nottingham Forest 2
 - FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI
 - Gaya hidup modern picu lonjakan risiko diabetes
 - Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
 - 3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia
 - Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS
 - Media Hamas Sebut Kerugian Perang di Gaza Lampaui 70 Miliar Dolar AS
 - Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia
 
Resep Populer
Rekomendasi

8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat

Hari pangan dunia untuk Asta Cita

BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji

Peningkatan skala bantuan kemanusiaan PBB di Gaza alami kemunduran

BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat

Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami

Bantuan meningkat, penjarahan truk bantuan di Gaza turun drastis

Ahli ingatkan kadar lemak visceral tinggi bisa sebabkan sakit jantung