Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dokter nyangakan definisi label "sehat" pada kemasan ngak jelas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:51:01【Kabar Kuliner】203 orang sudah membaca
PerkenalanIlustrasi - Makanan sehat. ANTARA/HO-Shutterstock/pri.Idaho, AS (ANTARA) - Dokter Osteopatik di Idah

Idaho, AS (ANTARA) - Dokter Osteopatik di Idaho, Amerika Serikat, Warren Willey, menyangakan definisi label "sehat" pada kemasan makanan dan minuman sudah ngak jelas lagi.
"Saya rasa maknanya telah terdistorsi, hampir dalam arti perubahan semantik. Perubahan semantik juga disebut pergeseran semantik, progresi semantik, perkembangan semantik, atau pergeseran semantik," tulis Willey dilansir dari IdahoStateJournal, Sabtu.
Pergeseran semantik itu diperkuat oleh manipulasi retorika dalam komunikasi, termasuk iklan, yang berpotensi menyesatkan konsumen.
"Sebuah tinjauan baru-baru ini menemukan bahwa 97 persen produk makanan yang dipasarkan dengan label 'sehat' ternyata mengandung gula atau pemanis buatan," tulis Willey.
Dia menambahkan, temuan itu menjelaskan mengapa upaya "makan sehat" sering kali gagal membantu penurunan berat badan.
Baca juga: Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menetapkan definisi dan standar untuk apa yang boleh disebut "sehat" pada label kemasan makanan di Amerika Serikat.
Namun Willey mengangakan penetapan itu, di mana produsen makanan memiliki waktu hingga 25 Februari 2028 untuk mematuhinya, belum mengatasi masalah mendasar.
Mengingat, kata dia, makanan yang dikemas, bahkan dengan label "sehat," tetaplah produk buatan manusia.
"Banyak bahan kimia, pengawet, dan entah apa lagi yang terkandung di dalamnya dan dapat memengaruhi kesehatan Anda," kata Willey.
Willey pun mengusulkan solusi radikal untuk mengembalikan kejujuran bahasa.
Ia menyarankan agar dalam konteks produk makanan, istilah "sehat" seharusnya merujuk pada suatu bahan atau makanan yang dicipngakan Tuhan (alami).
"Istilah 'sehat' hanya boleh dipakai untuk makanan yang benar-benar alami dan belum diolah manusia, titik," ujar dia.
Dengan definisi tunggal itu, kata tersebut ngak perlu lagi dipertanyakan atau dimanipulasi secara retorika.
Baca juga: Mau kurangi konsumsi nasi? Coba 7 sumber karbohidrat sehat ini
Baca juga: 5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?
Baca juga: Dietisien sebut makanan dan minuman yang bisa redakan keracunan
Suka(62361)
Artikel Terkait
- Galon polikarbonat ngak menyebabkan gangguan kehamilan dan diabetes
 - NasDem gelar program kesehatan masyarakat demi cipngakan SDM sehat
 - Pemprov Banten percepat pembangunan dapur MBG bagi jutaan pelajar
 - BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan
 - Album Asia: Perjalanan manis buah durian dari Malaysia ke China
 - Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga
 - Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher
 - BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan
 - Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
 - Ini kata hakim PN Jaksel yang beratkan vonis Nikita
 
Resep Populer
Rekomendasi

Perjuangan layanan MBG di Pulau Belakangpadang Batam

Tips mengurangi akrilamida di makanan sehari

BGN: Makan Bergizi Gratis capai 38,5 juta penerima jelang akhir 2025

Tokoh muda inspiratif Indonesia di Hari Sumpah Pemuda 2025

JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta

DPR RI sebut butuh kebersamaan sukseskan Program MBG

Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop

KAI pastikan pengembalian tiket 100 persen imbas banjir di Semarang