Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep

Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:49:59【Resep】527 orang sudah membaca

PerkenalanWarga mengenakan penutup kepala saat cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas
Warga mengenakan penutup kepala saat cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan fenomena cuaca panas yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia disebabkan posisi gerak semu matahari yang berada di selatan ekuator pada Oktober dengan suhu maksimal 36,7 derajat Celsius, dan diprakirakan akan terjadi hingga November 2025. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nym.

Jakarta (ANTARA) - Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 Prof Tjandra Yoga Aditama menyarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar menyediakan fasilitas air minum di tempat terbuka, khususnya saat cuaca panas.

"Mungkin bisa dilakukan di pasar, atau perempatan yang penuh orang, atau di taman terbuka yang ngak banyak pohon, atau di area Car Free Daypada hari Minggu dan lainnya," kata Tjandra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Penyediaan fasilitas itu, menurut dia, untuk memastikan tercukupinya kebutuhan air minum harian masyarakat, yakni minimal delapan gelas atau lebih.

"Tentu teknisnya perlu diatur bagus agar di satu sisi kebersihan tetap terjaga, harga ngak terlalu mahal dan kebutuhan cairan warga terpenuhi," ujar Tjandra.

Dia juga meminta Pemprov DKI agar memastikan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan memberikan berbagai kemudahan kepada warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat cuaca panas.

Baca juga: Pemprov DKI diminta beri penyuluhan kesehatan terkait cuaca panas

Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat musim kemarau basah yang terjadi saat ini berdampak terhadap tingkat kekebalan tubuh. Penyakit seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan pneumonia termasuk yang berpotensi muncul akibat musim tersebut.

Namun, kedua penyakit itu dapat dicegah dengan penerapan pola hidup bersih sehat (PHBS), yaitu mencuci tangan dengan air dan sabun, menghindari kerumunan, mengenakan masker saat beraktivitas di lokasi yang banyak orang, menerapkan etika batuk dan bersin, serta cukup makanan bergizi, istirahat, dan rutin berolahraga.

Sementara itu, merujuk laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena cuaca panas di sebagian besar wilayah Indonesia disebabkan posisi gerak semu matahari yang berada di selatan ekuator pada Oktober dengan suhu maksimal 36,7 derajat Celcius.

Fenomena itu diprakirakan terjadi hingga November 2025.

Kendati demikian, Pemprov DKI pada Rabu (15/10) menyangakan kondisi cuaca di Jakarta masih dalam kategori normal dan ngak mengkhawatirkan.

Baca juga: BMKG jelaskan alasan cuaca panas di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir

Baca juga: BMKG ingatkan potensi temperatur tinggi dan hujan di sejumlah daerah

Suka(9)