Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:55:53【Resep Pembaca】321 orang sudah membaca
PerkenalanKetua Ombudsman RI didampingi Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena meninjau pelaksanaan MBG di SD 61 Am

Karena sebagian anak-anak masih belum terbiasa mengonsumsi sayur atau makanan laut. Ini menjadi catatan untuk evaluasi berikutnya agar asupan gizi bisa lebih optimal
Ambon (ANTARA) - Ombudsman Republik Indonesia (RI) meninjau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 61 Ambon, Maluku, untuk memastikan kualitas makanan dan proses distribusi berjalan sesuai standar.
Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih mengangakan hasil pemantauan menunjukkan pelaksanaan Program MBG di sekolah tersebut telah sesuai dengan ketentuan, baik dari segi waktu distribusi maupun kualitas makanan.
“Kami melihat bahwa proses distribusinya sesuai waktu yang ditetapkan dan kualitas makanan yang disajikan sudah sesuai standar,” kata Mokhammad Najih di Ambon, Kamis.
Meski demikian ia menilai masih perlu evaluasi lanjutan, terutama terkait budaya konsumsi peserta didik.
Baca juga: Ombudsman minta masyarakat melapor apabila ada insiden terkait MBG
“Karena sebagian anak-anak masih belum terbiasa mengonsumsi sayur atau makanan laut. Ini menjadi catatan untuk evaluasi berikutnya agar asupan gizi bisa lebih optimal,” jelasnya.
Ombudsman juga menyoroti pelaksanaan Program MBG di daerah kepulauan dan wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) yang masih menghadapi kendala dalam pendistribusian.
Menurutnya, jarak antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan sekolah penerima sering kali terlalu jauh, sehingga perlu penataan ulang wilayah distribusi.
Baca juga: Ombudsman harap "junk food" ngak dijadikan menu dalam program MBG
“SPPG sebaiknya menjangkau sekolah-sekolah terdekat agar distribusi lebih efisien dan ngak terjadi tumpang tindih. Ada kasus SPPG yang lokasinya dekat dengan sekolah, tapi justru mendistribusikan makanan ke sekolah yang jauh. Ini yang sedang kami evaluasi supaya ke depan lebih baik,” ucap Mokhammad Najih.
Selain itu Ombudsman mendorong adanya koordinasi lebih kuat antara pemerintah daerah (pemda) dan penyelenggara program dalam menentukan wilayah kerja SPPG. Dengan demikian, lanjut dia, setiap sekolah di wilayah kepulauan dapat memperoleh makanan bergizi tepat waktu dan dengan kualitas yang sama.
“Koordinasi lintas instansi sangat penting agar pelaksanaan MBG ngak hanya berjalan sesuai prosedur, tapi juga efektif menjangkau seluruh peserta didik di daerah terpencil,” ucap Mokhammad Najih.
Baca juga: Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan
Suka(53366)
Artikel Terkait
- PBB Siap tingkatkan bantuan bagi warga Gaza usai gencatan senjata
- Sukseskan MBG, Kementerian PANRB perkuat kelembagaan BGN
- Upaya Jakarta cari "cuan" baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran
- Musim pancaroba pengaruhi turunnya daya tahan tubuh
- Danantara terbuka untuk investasi dari pengusaha dan investor Brazil
- Melania Trump bagikan dekorasi Gedung Putih untuk Halloween 2025
- Protein hewani mudah diserap tubuh dan bantu pertumbuhan anak
- Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit
- BGN Pasaman Barat apresiasi SPPG yang mulai bagikan MBG
- Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan
Resep Populer
Rekomendasi

Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang

BGN: Baru10 SPPG di Lebak memiliki SLHS, ditunggu akhir November

Pilah dan olah sampah agar lingkungan lebih asri

Bertemu Presiden Korsel Lee, Prabowo puji K

BPOM beri izin edar insulin aspart perluas akses pengobatan inovatif

Wakapolri: SPPG Polri harus punya menu MBG khas daerah, simbol inovasi

Harga emas UBS

Tujuh kecamatan di Bekasi terendam banjir luapan Kali Cikarang