Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat

Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:51:03【Sehat】824 orang sudah membaca

PerkenalanKepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (16/10/2

Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (16/10/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melakukan monitoring dan evaluasi (monev) untuk memantau perkembangan kasus COVID dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Jakarta.

“Kami pada prinsipnya punya SKDR, Sistem Kewaspadaan dan Respons Dini. Itu kita melakukan monev terhadap penyakit-penyakit yang berpotensi terjadinya wabah, termasuk COVID, ISPA, dan penyakit-penyakit yang lain,” ujar Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dijumpai di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis.

Sejauh ini, kata dia, kasus ISPA masih terkendali. Meski demikian, dia menyebutkan pihaknya terus melakukan monitoring.

“Jadi, ketika memang iklim, cuaca cenderung seperti sekarang, kasusnya biasanya agak naik, tapi sejauh ini nggak sangat signifikan. Jadi, masih dalam kendali dan kita selalu melakukan monitoring itu,” jelas Ani.

Dia mengangakan fasilitas kesehatan (faskes) di seluruh Jakarta juga bersiaga. Diketahui, saat ini di Jakarta terdapat 292 puskesmas pembantu dan 44 puskesmas yang siap menolong masyarakat.

“Di puskesmas kecamatan pun sudah 24 jam sehingga ketika warga memang merasakan gejala, silakan berobat ke puskesmas, ke faskes, sehingga bisa dilakukan deteksi dini terhadap penyakit apapun,” kata Ani.

Baca juga: Pemprov DKI diminta beri penyuluhan kesehatan terkait cuaca panas

Sebelumnya, dia menyebutkan total kasus ISPA di Jakarta sejak Januari hingga Oktober 2025 sebanyak 1.966.308 kasus, dengan peningkatan jumlah kasus yang mulai teridentifikasi sejak Juli 2025.

Dia pun mengingatkan gejala ISPA meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam. Gejala tambahan dapat berupa hidung tersumbat, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, bersin, serta suara serak.

Sementara untuk pencegahan ISPA, sambung dia, dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), antara lain mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, memakai masker saat beraktivitas di ruang padat maupun area publik, menerapkan etika batuk dan bersin.

Kemudian, membatasi aktivitas ketika sedang sakit, menghindari paparan asap rokok, serta meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, berolahraga secara rutin, serta mengelola stres dengan baik.

Baca juga: Dinkes DKI catat 1,9 juta kasus ISPA hingga Oktober 2025

Baca juga: Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas

Suka(18)