Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep

Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 21:32:22【Resep】604 orang sudah membaca

PerkenalanSeorang anak menunjukkan pin tanda telah divaksin campak rubella dalam Bulan Imuniasi Anak Nasional

Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat
Seorang anak menunjukkan pin tanda telah divaksin campak rubella dalam Bulan Imuniasi Anak Nasional (BIAN) di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) III Tanah Abang, Jakarta, Kamis (4/8/2022). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan sebanyak 715.782 anak berusia 9-59 bulan dapat diimunisasi saat pelaksanaan BIAN pada Agustus 2022. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/pras (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Jakarta (ANTARA) - Campak atau dikenal juga dengan nama rubella merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Paramyxoviridaedengan genus Morbillivirus.

Penyakit ini sangat mudah menular, terutama melalui udara, percikan air liur, atau benda yang terkontaminasi virus. Penularan dapat terjadi ketika penderita batuk, bersin, bahkan saat bernapas.

Campak dapat menyerang siapa saja, walaupun lebih sering dialami oleh anak-anak, khususnya bayi dan balita. Ngak sedikit masyarakat yang menganggap campak sebagai penyakit umum pada masa anak-anak dan menjadi bagian dari proses pembentukan kekebalan tubuh. Padahal, campak bisa berakibat fatal jika ngak ditangani dengan tepat.

Campak bisa memicu beberapa komplikasi, seperti pneumonia, otitis media (infeksi telinga), ensefalitis (peradangan ongak), mata rusak permanen, dan gangguan sistem pencernaan.

Secara umum, penyakit ini menyerang saluran pernapasan dan dapat menimbulkan gejala sistemik, seperti demam tinggi, pilek, batuk, serta ruam di tubuh.

Gejala penyakit campak

Gejala campak biasanya muncul setelah masa inkubasi virus selama 10-14 hari. Pada fase awal, penderita akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40 derajat celcius, batuk, mata merah dan berair, pilek, serta muncul bintik-bintik putih kecil di dalam mulut (bintik Koplik), tepatnya di bagian dalam pipi.

Sekitar 7-18 hari setelah terpapar, ruam kemerahan mulai muncul di wajah atau leher bagian atas, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini biasanya bertahan selama 5-6 hari sebelum menghilang.

Apabila sudah mengalami gejala campak di awal, alangkah lebih baik segera periksa ke dokter. Selain melakukan pemeriksaan klinis, pada beberapa kasus tertentu akan ada pemeriksaan lain seperti tes darah atau swab tenggorokan.

Penanganan penyakit campak

Sampai saat ini belum ada pengobatan khusus untuk penyakit campak. Penanganan hanya difokuskan pada upaya meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Pemberian cairan dengan memperbanyak minum air untuk mencegah dehidrasi akibat demam, muntah, atau diare. Pasien juga dianjurkan tetap mengonsumsi makanan bergizi.
  2. Pemberian obat antipiretik, seperti paracetamol untuk menurunkan demam.
  3. Pemberian antibiotik apabila terjadi infeksi sekunder seperti pneumonia, infeksi mata, atau telinga.
  4. Pemberian vitamin A dalam dua dosis dengan jarak 24 jam. Langkah ini dilakukan untuk mengembalikan kadar vitamin A yang rendah, mencegah kerusakan mata atau kebutaan, serta menurunkan risiko kematian akibat campak.
  5. Istirahat cukup untuk mempercepat proses pemulihan tubuh.

Pencegahan campak

Agar terhindar dari penyakit campak, langkah pencegahan paling efektif dan aman adalah melakukan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) dan MMRV (Measles, Mumps, Rubella, Varicella).

Vaksin MMR akan diberikan dalam dua dosis, yaitu dosis pertama pada usia 9 bulan atau 12-15 bulan, dan dosis kedua pada usia 4-5 tahun. Sementara vaksin MMRV, diberikan pada anak berusia 12 bulan hingga 12 tahun dengan dua dosis. Dosis pertama pada 12-15 bulan dan dosis kedua pada 4-6 tahun.

Bagi orang dewasa yang belum pernah atau baru sekali menerima vaksin, disarankan untuk menjalani dua kali suntikan vaksin dengan jarak waktu sekitar satu bulan, terutama bagi wanita yang berencana hamil, sering bepergian ke wilayah wabah campak, dan tenaga kesehatan.

Apabila ada anggota keluarga yang terinfeksi campak, disarankan untuk melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan kepada anggota keluarga lainnya.

Selain itu, usahakan untuk menghindari interaksi langsung terhadap pasien campak, memakai masker, menjaga pola hidup yang sehat seperti minum air putih yang cukup dan konsumsi vitamin,

Baca juga: Kanada catat kematian kedua akibat campak sejak Oktober 2024

Baca juga: Waspadai gejala campak yang dapat sebabkan komplikasi

Baca juga: Capaian ORI campak Pamekasan capai 47,8 persen per 22 September

Suka(22)