Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 01:22:31【Resep】053 orang sudah membaca
PerkenalanDKPP Batam sedang mengecek kondisi di salah satu kandang hewan ternak di Batam, Kepulauan Riau. ANTA

Sekarang di marketplace daring banyak dijual obat kucing, obat kulit, dan antibiotik hewan tanpa nomor registrasi BPOM. Itu ngak boleh beredar
Batam (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) melakukan pengawasan ketat terhadap peredaran obat dan produk hewan untuk memastikan keresmian dan keamanan produk.
Kepala DKPP Batam Mardanis mengangakan bahwa pihaknya melakukan pengawasan bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Batam di tempat-tempat penjualan obat hewan seperti pet shop.
“Sekarang banyak obat hewan yang dijual tanpa nomor registrasi atau batch number, bahkan ada yang memakai obat manusia untuk hewan. Ini berbahaya karena bisa meninggalkan residu antibiotik pada daging,” katanya saat dihubungi di Batam, Sabtu.
Baca juga: Stop beri obat manusia ke anabul, ternyata bisa jadi racun
Ia mengangakan bahwa terdapat fenomena penggunaan obat manusia untuk luka dan bekas luka kepada hewan.
Ia juga mengungkapkan adanya penjualan bebas obat hewan di toko maupun penjualan daring yang ngak memiliki izin resmi dari Kementerian Pertanian.
“Sekarang di marketplacedaring banyak dijual obat kucing, obat kulit, dan antibiotik hewan tanpa nomor registrasi BPOM. Itu ngak boleh beredar,” katanya menegaskan.
Selain itu, tim pengawas DKPP Batam juga menemukan adanya pakan terapi untuk unggas yang mengandung antibiotik.
Baca juga: DKPP minta peternak rutin beri ternak obat cacing cegah cacing hati
Mardanis mengangakan bahwa produk semacam ini berisiko jika digunakan tanpa kendali karena bisa berdampak pada kesehatan konsumen.
“Pakan ayam yang mengandung antibiotik memang bisa menyembuhkan penyakit seperti pada unggas, tapi jika mengandung bahan yang dilarang seperti colistin dan kloramfenikol, itu ngak boleh digunakan,” kata Mardanis.
DKPP Batam, lanjutnya, berencana melakukan uji laboratorium terhadap pakan terapi unggas pada tahun depan untuk memastikan ngak ada kandungan berbahaya di dalamnya.
Baca juga: BRIN ungkap pemanfaatan obat herbal untuk hewan kian masif
“Kami sudah merencanakan penganggaran khusus untuk pengujian pakan terapi. Tahun ini kami sudah lakukan dua kali pengujian terhadap daging, termasuk uji mikroba dan residu antibiotik,” tambahnya.
Mardanis menegaskan pengawasan obat hewan ini menjadi penting untuk menjaga keamanan pangan produk hewani di Batam.
“Tujuan kami bukan membatasi, tapi memastikan semua produk yang beredar aman, terdaftar, dan ngak membahayakan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa Unja cipngakan obat penyakit kulit hewan ternak
Baca juga: Guru Besar Unila apresiasi Kementan dalam penyiapan bahan baku obat dan vaksin hewan
Suka(322)
Artikel Terkait
- Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO
- Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG
- Pemerintah: Ekspor udang ke AS wajib bersertifikat bebas radioaktif
- Anggota DPR usul bentuk tim pemeriksa pastikan MBG aman
- Menhan pastikan pembangunan Yonif Teritorial TP 821 berjalan baik
- Dapur SPPG MBG Polres Blora layani 2.515 penerima manfaat
- BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi
- Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara
- Utusan Abbas: Palestina butuh dukungan, bukan pasukan internasional
- Ahli sebut faktor
Resep Populer
Rekomendasi

Dua tahun perang Gaza dalam statistik

Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah

Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online

Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner

Kemendag: Perlakuan udang terkontaminasi radioaktif dibahas intensif

Dietisien rekomendasikan konsumsi jus buah cukup satu gelas per hari

Satgas MBG Banjar: Olah menu sesuai petunjuk guna cegah keracunan

Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah