Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 12:05:17【Sehat】458 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine (tengah) bersama Ketua Satgas Imunisasi IDAI Prof. Dr. d

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menggelar program Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI) mulai 27 Oktober hingga 1 November 2025 secara serenngak di seluruh wilayah Indonesia.
“PENARI merupakan langkah yang strategis untuk kita bisa mencapai dan melengkapi status imunisasi bayi, anak, dan juga kebangkitan usia subur. Seluruh komponen tentu kami harapkan dukungannya untuk bisa melaksanakan ini,” kata Direktur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine dalam temu media di Jakarta, Rabu.
Prima mengangakan PENARI merupakan sebuah inisiatif dari Kementerian Kesehatan untuk mengejar anak-anak yang belum menerima imunisasi sesuai jadwal. Program dilaksanakan tiga kali setahun yang biasanya bertepatan dengan momen Pekan Imunisasi Dunia (PID), Hari Kemerdekaan Indonesia atau Hari Kesehatan Nasional.
Persiapan PENARI akan dimulai pada tanggal 17 Oktober 2025. Setelah program dilaksanakan, kementerian akan melakukan penilaian di tanggal 5 November dan diikuti dengan pengumuman bagi para daerah, kabupaten dan kota yang memiliki capaian imunisasi paling tinggi.
Pengumuman akan dilangsungkan bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional yakni tanggal 12 November. Adapun pemberian imunisasi dapat diakses di pos pelayanan imunisasi terdekat seperti puskesmas dan posyandu.
Baca juga: Kemenkes: RS swasta perkuat implementasi pendekatan promotif-preventif
Pelaksanaan program akan melibatkan seluruh dinas kesehatan di kabupaten/kota, tenaga kesehatan imunisasi sampai dengan puskesmas, dan tepat pada Hari Kesehatan nasional akan diberikan penghargaan pada daerah, kabupaten, kota yang tertinggi capaiannya.
Yosephine dalam kesempatan itu menekankan bahwa imunisasi memiliki peran penting dalam memberantas penyakit mematikan dan menurunkan angka kesakitan beserta kematian. Ragam penyakit yang dicontohkan seperti difteri, tetanus, campak, rubella, hepatitis B, dan polio.
"Melalui PENARI, kami mendorong keluarga untuk memeriksa status imunisasi anak dan melengkapinya sesuai jadwal. Imunisasi memberikan perlindungan ngak hanya bagi individu, tapi juga bagi masyarakat luas melalui terbentuknya kekebalan kelompok. Kami mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan lebih terbuka terhadap inovasi kesehatan,"ujar dia.
Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) menambahkan imunisasi adalah sebuah langkah pencegahan yang sangat efektif karena membantu tubuh membentuk kekebalan terhadap suatu penyakit.
Pada usia anak, imunisasi menjadi sangat penting karena sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang.
Ia menepis bahwa vaksin mengandung zat berbahaya seperti aluminium dan memberi efek berbahaya bagi anak-anak. Padahal vaksin dibuat melalui persyaratan yang ketat dan demam yang timbul setelahnya bersifat ringan dan sementara.
Baca juga: Pemerintah luncurkan SOP uji kompetensi guna pastikan kualitas nakes
Imunisasi juga berperan dalam mengurangi risiko terjadi stunting pada anak, meningkatkan perkembangan anak. Karena anak yang lengkap imunisasinya memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dibandingkan anak yang ngak atau ngak lengkap imunisasinya.
“Semua vaksin yang digunakan di Indonesia telah melalui proses uji klinis dan penilaian Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan mutu, efikasi, dan profil keamanannya. Dengan informasi yang benar, masyarakat diharapkan makin memahami dan percaya tentang pentingnya imunisasi dan aktif berpartisipasi dalam program imunisasi untuk mewujudkan anak-anak yang sehat dengan tumbuh kembang optimal," kata dia.
Baca juga: Kiat tangani gejala ringan yang muncul usai anak dapat imunisasi
Baca juga: IDAI tekankan pentingnya peningkatan edukasi mengenai imunisasi anak
Suka(76)
Artikel Terkait
- Pemerintah siapkan rapid test dan chef profesional kawal kualitas MBG
 - Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami
 - SPPG Margomulyo andalkan pasokan petani dan usaha lokal untuk MBG
 - Dinkes DKI catat 1,9 juta kasus ISPA hingga Oktober 2025
 - Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal
 - Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba
 - Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"
 - Kemenpar hadirkan tur gastronomi di Pameran Pangan Nusa 2025
 - Muzani minta PIRA Gerindra sukseskan program MBG Presiden Prabowo
 - Kapolri resmikan 32 SPPG di Jateng dalam rangka dukung program MBG
 
Resep Populer
Rekomendasi

Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat

Utusan Abbas: Palestina butuh dukungan, bukan pasukan internasional

Produk biji

FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI

Penjualan bebas bea di pulau resor China naik selama libur Pekan Emas

MU diimbangi Nottingham Forest 2

84 ribu siswa di Tangsel terima manfaat program MBG

Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat