Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:46:35【Tempat Makan】289 orang sudah membaca
PerkenalanPelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar dr Nursyamsi Rahim ANTARA/HO/Diskominfo Sulba

Hipertensi bukan lagi penyakit orang dewasa. Kita harus mulai intervensi sejak dini, agar generasi kita tumbuh sehat dan produktif
Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Barat (Sulbar) menyampaikan hasil analisis terbaru dari data Satu Sehat Indonesia menunjukkan 7,2 persen anak di bawah usia 18 tahun di provinsi itu mengalami risiko hipertensi.
"Berdasarkan data aplikasi Satu Sehat Indonesia per 22 Oktober 2025, tercatat 7,2 persen anak usia di bawah 18 tahun di Sulbar mengalami risiko hipertensi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Sulbar Nursyamsi Rahim di Mamuju, Kamis.
Dari total 6.433 anak yang diperiksa, sebanyak 4,9 persen berada dalam kategori pre-hipertensi dan 2,3 persen sudah terdiagnosis hipertensi.
"Meski sebagian besar anak atau sebesar 92,8 persen masih memiliki tekanan darah normal, temuan ini menjadi sinyal penting bahwa gangguan tekanan darah kini juga mengancam usia muda," ujar Nursyamsi.
Baca juga: Waspadai hipertensi pada anak, ini faktor risikonya
Data itu, menurut Nursyamsi, menunjukkan bahwa gaya hidup anak-anak perlu mendapat perhatian serius. Pola makan tinggi garam, rendah buah dan sayur, serta kurang aktivitas fisik menjadi penyebab utama.
"Hipertensi bukan lagi penyakit orang dewasa. Kita harus mulai intervensi sejak dini, agar generasi kita tumbuh sehat dan produktif," ujarnya.
Hasil analisis menunjukkan beberapa faktor risiko gaya hidup yang dominan, antara lain 69,1 persen anak kurang konsumsi buah dan sayur, kemudian 21,5 persen kurang aktivitas fisik, dan sebanyak 6,8 persen mengkonsumsi garam berlebihan.
Dinkes Sulbar melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah-sekolah, kata Nursyamsi, terus mengintegrasikan pemeriksaan tekanan darah anak sebagai upaya deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM).
Baca juga: Perubahan gaya hidup kunci cegah hipertensi pada kaum muda
"Langkah ini memungkinkan penanganan lebih cepat dan efektif terhadap anak yang berisiko," kata Nursyamsi.
Sebagai tindak lanjut Dinkes Sulbar merekomendasikan tiga strategi utama, yakni kampanye gizi seimbang dan peningkatan konsumsi buah serta sayur bagi anak-anak dan keluarga.
Kemudian, edukasi pengurangan garam berlebih pada makanan yang dikonsumsi di rumah dan kantin sekolah serta promosi aktivitas fisik dan olahraga di sekolah dan komunitas, guna menekan gaya hidup pasif yang kini meningkat.
"Melalui edukasi dan kolaborasi lintas sektor, kita ingin memastikan anak-anak di Sulbar terbiasa hidup sehat sejak dini. Inilah langkah nyata mewujudkan visi Sulbar Maju dan Sejahtera melalui sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter," jelas Nursyamsi.
Baca juga: Kapan anak perlu mulai diperiksa tekanan darahnya?
Suka(5)
Sebelumnya: 6 gaya hidup anak muda yang diam
Selanjutnya: SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pidie siap layani program MBG
Artikel Terkait
- Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan
 - Api menyala di usia senja, refleksi hari ulang tahun Presiden Prabowo
 - BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji
 - Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat
 - Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas
 - Peningkatan skala bantuan kemanusiaan PBB di Gaza alami kemunduran
 - BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri
 - Bantuan meningkat, penjarahan truk bantuan di Gaza turun drastis
 - BPOM berikan penjelasan ke FDA AS, pastikan keamanan produk ekspor RI
 - Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi
 
Resep Populer
Rekomendasi

Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?

Paus kirimkan antibiotik ke Gaza seiring masuknya bantuan

Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih

Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan

Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG

Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG

Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi

3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia