Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Apindo soroti sektor riil dalam negeri yang masih belum optimal
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:49:57【Resep Pembaca】840 orang sudah membaca
PerkenalanKetua Umum Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anne Patricia Sutanto dalam Foru

Mungkin ini juga salah satu sebabnya (pemerintah) tetap harus menurunkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) sampai sekian juta penerima. Itu karena pekerja formal baru terserap 12 persen,
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anne Patricia Sutanto menilai, sektor riil masih belum bekerja secara optimal sebagai motor perekonomian nasional.
Beberapa tantangan struktural, termasuk rendahnya serapan tenaga kerja formal, tingginya biaya usaha, dan kompleksitas birokrasi, masih menjadi penghambat daya saing sektor ini.
Dalam Forum Diskusi Capaian Satu Tahun Kinerja Kabinet Merah Putih di Bidang Perekonomian di Jakarta, Senin, dia menyoroti rendahnya serapan tenaga kerja formal di sektor pertanian.
Meskipun sektor ini telah menyerap 40 juta pekerja, hanya sekitar 12 persen dari pekerja pertanian yang masuk kategori formal, jauh lebih rendah dibanding sektor manufaktur, akomodasi, layanan, dan makanan.
Baca juga: Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil
"Mungkin ini juga salah satu sebabnya (pemerintah) tetap harus menurunkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) sampai sekian juta penerima. Itu karena pekerja formal baru terserap 12 persen," ujarnya.
Anne menyebut fenomena itu mencerminkan pergeseran ekonomi dari komoditas padat karya ke sektor padat modal, meskipun pemerintah sebelumnya menekankan pentingnya mendorong komoditas padat karya sebagai motor ekonomi.
Selain persoalan tenaga kerja, tingginya biaya usaha menjadi sorotan.
Suku bunga pinjaman di Indonesia berada di kisaran 8-14 persen, jauh di atas rata-rata lima negara besar ASEAN yang berkisar 4-6 persen.
Baca juga: Airlangga dorong peningkatan produktivitas lewat dana Rp200 triliun
Biaya logistik juga mencapai 23 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dibanding Malaysia (13 persen), China (16 persen), maupun Singapura (8 persen). Tagihan listrik pun relatif mahal, sebesar 0,099 dolar AS per kWh, di atas Bangladesh (0,087 dolar AS), China (0,087 dolar AS), dan Vietnam (0,075 dolar AS).
Ia menegaskan bahwa perbaikan birokrasi dan perizinan menjadi kunci agar sektor riil lebih efisien dan kompetitif.
"Kita ini kalau dibandingkan dengan Vietnam atau Singapura funding costkita sangat besar. Jadi, jika kita ingin bersaing, terutama di industri yang membutuhkan modal besar, kita harus melakukan upgradediri, baik dari sisi tenaga kerja maupun kementerian terkait," tambahnya.
Anne juga menekankan kesiapan dunia usaha bekerja sama dengan pemerintah untuk mendukung debottleneckingstruktural di sektor riil.
Baca juga: APINDO soroti kengaksesuaian tenaga kerja dan 'skill' yang dibutuhkan
Dengan biaya lebih kompetitif, prosedur perizinan yang jelas, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja, sektor riil Indonesia berpotensi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kita juga bisa lebih efisien dari mereka. Bukan lebih efisien, tapi sama-sama efisien dengan negara lain, tapi yang terpenting adalah fondasi di Indonesia. Jika ada kemauan, pasti ada jalan. Masalahnya sekarang adalah apakah bangsa ini mau mendukung kemauan itu," ucapnya.
Baca juga: Apindo optimistis Magang Nasional untungkan peserta maupun perusahaan
Suka(86)
Artikel Terkait
- PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil
 - RI menyiapkan 500 ribu tenaga kerja terampil dikirim ke luar negeri
 - RI menyiapkan 500 ribu tenaga kerja terampil dikirim ke luar negeri
 - BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam
 - Rockefeller Foundation apresiasi inovasi SPPG Polri
 - Lapas Narkotika Jakarta gagalkan penyelundupan sabu lewat ayam kecap
 - Kemenkes edukasi warga Manokwari soal sistem rujukan kesehatan
 - Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG
 - BSI: Pembiayaan yang disalurkan ke UMKM sudah capai Rp52,01 triliun
 - Menko PM terima pesan untuk Presiden Prabowo dari siswi SDN Aek Tolang
 
Resep Populer
Rekomendasi

Natasha Wilona cerita cara tetap positif saat kulit wajah “breakout

Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit

BPKN siap panggil Aqua terkait dugaan sumber air dari sumur bor

Gaya hidup sehat dan latihan beban bantu cegah osteoporosis

BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP

Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak

8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat

Gubernur minta kepala daerah tetapkan lokasi pembangunan SPPG 3T