Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep

Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:44:47【Resep】742 orang sudah membaca

PerkenalanMendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyerahkan MBG kepada balita di kawasan Hutan Lindung, Tanjungpin

Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau-pulau perlu perlakuan khusus
Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyerahkan MBG kepada balita di kawasan Hutan Lindung, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (23/10/2025). ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyampaikan pendistribusian Makan Bergizi Gratis (MBG) di pulau-pulau di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memerlukan perlakuan khusus.

Menurut dia ke depan ada rencana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bekerja sama dengan dapur sehat atasi stunting (DASHAT) untuk menyalurkan MB, khusus di pulau-pulau. DASHAT merupakan sebuah program pemberdayaan masyarakat dari Kemendukbangga/BKKBN yang bertujuan menurunkan angka stunting.

"Kenapa harus ditangani secara khusus, karena SPPG kesulitan menjangkau pulau-pulau dipicu kendala jarak dan transportasi yang terbatas, sehingga perlu melibatkan DASHAT," kata Wihaji usai menyerahkan MBG kepada ibu hamil dan balita di kawasan Hutan Lindung, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis.

Selain itu, kata dia, Kemendukbangga/BKKBN juga sudah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menerapkan SPPG khusus di pulau-pulau yang melayani penerima manfaat MBG kelompok 3B, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (non-PAUD).

Baca juga: BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG

Menurut Wihaji, Provinsi Kepri dengan lengak geografis 96 persen wilayah lautan memiliki tantangan tersendiri dalam menyalurkan MBG, di antaranya rentang jarak yang jauh bisa memicu makanan basi.

Ia menyebut salah satu tugas Kemendukbangga/BKKBN ialah memastikan seluruh penerima manfaat MBG, terutama 3B di pulau-pulau dapat menikmati program yang digagas Prabowo-Gibran tersebut.

Wihaji pun menegaskan kementeriannya fokus mengawal sekaligus memprioritaskan MBG untuk 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) sebagai upaya pemerintah mencegah stunting.

"Seluruh ibu hamil, ibu menyusui, dan balita wajib mendapatkan MBG, dengan catatan sudah ada SPPG di lokasi tempat tinggal mereka," ungkapnya.

Baca juga: Pemkab Gorontalo targetkan 21 sekolah di daerah 3T jadi sasaran program MBG

Sementara Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan saat ini total sudah ada 89 SPPG yang beroperasi di Kepri dengan mayoritas di kawasan perkotaan.

Pihaknya bersama BGN terus menggesa pembangunan SPPG untuk wilayah pulau, karena terdapat 344 pulau berpenghuni se-Kepri yang harus dibangun SPPG.

"Kita diskusikan bersama BGN termasuk Kemendukbangga, bagaimana terkait pola penanganan SPPG di pulau-pulau. Harapannya ini dapat segera dituntaskan," ucap Ansar.

Gubernur Kepri turut mengapresiasi kunjungan Mendukbangga Wihaji dalam rangka mengawal program strategis Presiden dan Wakil Presiden di wilayah perbatasan tersebut.

Pemerintah daerah berkomitmen mendukung penuh pelaksanaan program MBG agar ngak ada satupun objek MBG yang terlewatkan di Kepri.

Baca juga: BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis
Baca juga: BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle-income trap

Suka(8)