Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:51:01【Tempat Makan】464 orang sudah membaca
PerkenalanDokter Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes dr. Waluyo Dwi Cahyono, SpPD-KE

Jakarta (ANTARA) - Dokter Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes dr. Waluyo Dwi Cahyono, SpPD-KEMD, FINASIM menyampaikan bahwa melakukan diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu adalah hal yang salah.
Menurut dia, karbohidrat tetap dibutuhkan tubuh terutama dalam memasok energi ke ongak. Lantaran kandungan glukosa yang bisa digunakan untuk masuk ke dalam ongak berasal dari karbohidrat, bukan dari protein.
“Jadi sama sekali tanpa karbohidrat itu juga diet yang salah, glukosa yang bisa masuk ke dalam ongak itu satu-satunya dari karbohidrat. Kalau badannya udah bagus kecil atau mungkin kurus, tapi ongaknya enggak berkembang untuk apa,” kata dokter Waluyo dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Dietisien ngak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menjelaskan karbohidrat tetap dibutuhkan dan ngak boleh dihilangkan dalam diet. Dalam hal mengonsumsi karbohidrat juga ngak bergantung dengan waktu makannya, namun komposisi jumlah kalorinya yang perlu dipertimbangkan terutama untuk penurunan berat badan.
“Sebetulnya bukan jamnya, tapi kalorinya. Jam berapa pun naik dia (karbohidrat) kalau makannya banyak. Jadi kalau jumlah kalorinya yang dari karbohidrat itu disesuaikan,” tutur dia.
Dokter Waluyo menekankan diet kuncinya adalah mempertimbangkan kebutuhan kalorinya dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam menjaga maupun menurunkan berat badan juga disarankan untuk mengurangi mengonsumsi makanan yang manis dan berminyak.
Baca juga: Dietisien rekomendasikan konsumsi jus buah cukup satu gelas per hari
Selain itu pentingnya, lanjut Waluyo, komposisi yang dikonsumsi dalam pola makan harus terdapat sejumlah kandungan seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
“Itu harus ada semua kuncinya, mau usia berapa pun sama, yang membedakan mungkin jenisnya. Kalau orang tua giginya kurang kuat, pasti dipilihkan yang empuk-empuk. Tapi kalorinya sama, komposisinya itu harus terpenuhi,” ujar dokter yang berpraktik di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi itu.
Baca juga: Minuman soda biasa maupun versi diet tingkatkan risiko penyakit hati
Baca juga: Hal-hal yang perlu diketahui tentang puasa intermiten
Suka(71)
Artikel Terkait
- Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025
 - Danantara terbuka untuk investasi dari pengusaha dan investor Brazil
 - Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen
 - 70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia
 - Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target
 - Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara
 - Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK
 - Bantu ojol, Polres Jakpus dirikan Rakyat Mart dan Rakyat Auto
 - Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"
 - Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia
 
Resep Populer
Rekomendasi

Anggota DPR: Program MBG jadi momen RI menuju lebih sehat & sejahtera

Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun

Kriminal kemarin, tersangka korupsi ekspor lalu sabu lewat ayam kecap

BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG

Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM

BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG

Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi

BPKN siap panggil Aqua terkait dugaan sumber air dari sumur bor