Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
BKSDA Sampit lepas liarkan lutung diduga korban tabrak lari
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:43:11【Kabar Kuliner】958 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komunitas Reptil Sampit menggendong lutung temuan warga masuk ke dalam hutan untuk dilepasli

Sampit (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah memutuskan melepasliarkan lutung abu-abu yang sebelumnya ditemukan dan diserahkan warga dalam kondisi luka, diduga kuat korban tabrak lari.
“Walaupun belum 100 persen sehat, kami putuskan untuk segera dilepasliarkan. Dia sudah bisa makan dan minum, serta memiliki kemampuan untuk mengobati dirinya sendiri di alam,” kata Kepala BKSDA Resort Sampit Muriansyah di Sampit, Sabtu.
Kegiatan pelepasliaran tersebut turut dibantu Komunitas Pecinta Satwa Liar Sampit. Petugas memastikan lokasi pelepasliaran aman dan memiliki ketersediaan pakan alami.
Ia menyampaikan, kondisi terakhir satwa dengan nama ilmiah Trachypithecus cristatus tersebut telah menunjukkan tanda-tanda membaik. Luka sobek di tubuhnya sudah dijahit, dan perilakunya mulai aktif serta nafsu makannya mulai meningkat.
Baca juga: BKSDA: Masyarakat serahkan 13 burung endemik Maluku yang dilindungi
Dari hasil observasi, tulang tangan lutung itu memang masih mengalami patah ringan. Meski begitu, setelah beberapa pertimbangan pihaknya memutuskan melepasliarkan satwa tersebut pada Kamis malam (16/10).
Satwa primata ini dikembalikan ke alam liar di wilayah hutan Kabupaten Kotawaringin Timur meskipun pemulihannya belum mencapai 100 persen, karena dikhawatirkan akan mengalami stres jika terlalu lama berada di dalam kandang.
“Satwa liar seperti ini sangat rentan stres saat ditangkarkan terlalu lama. Jika stres, dampaknya bisa fatal hingga menyebabkan kematian,” jelasnya.
Ia melanjutkan, spesies seperti lutung dan bekantan memang tergolong sulit direhabilitasi, karena sangat sensitif terhadap kondisi penangkaran. Ketika dikandangkan terlalu lama, meski diberi makanan cukup, satwa ini sering tampak murung dan ngak bersemangat.
Oleh karena itu, keputusan melepasliarkan lutung tersebut lebih awal dari perkiraan sebelumnya pada dasarnya adalah untuk kebaikan satwa itu sendiri.
Baca juga: BKSDA Maluku melepasliarkan 18 ekor ketam kenari ke habitatnya
Suka(7927)
Artikel Terkait
- Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan
 - BKSDA Sampit lepas liarkan lutung diduga korban tabrak lari
 - BGN bimbing 30 ribu penjamah pangan tingkatkan kualitas layanan MBG
 - Mengenal bahaya Cesium
 - Konsumsi gluten bagi yang alergi berisiko picu kerusakan pencernaan
 - Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan
 - Mengenal bahaya Cesium
 - Menikmati gemerlap cahaya Guangzhou dari kapal di Sungai Mutiara
 - Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG
 - Menikmati gemerlap cahaya Guangzhou dari kapal di Sungai Mutiara
 
Resep Populer
Rekomendasi

Larangan perdagangan daging anjing, Legislator: Gubernur tepati janji

Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang

Akademisi: Setahun pemerintahan Prabowo entas kemiskinan di Papua

Hari Pangan Sedunia, Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan

Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng

Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG

BKSDA Sampit lepas liarkan lutung diduga korban tabrak lari

Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik