Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca

SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:46:52【Resep Pembaca】687 orang sudah membaca

PerkenalanSejumlah siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Purwosari, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang merupak

SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel
Sejumlah siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Purwosari, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang merupakan anak berkebutuhan khusus tengah menikmati menu makanan dari program MBG tengah menikmati dengan lahap, Senin (20/10/2025). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Di antaranya menghindari cokelat dan mie berbahan gandum untuk menghindari hal-hal yang ngak diinginkan

Kudus (ANTARA) - Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Purwosari, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan menu makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sesuai kebutuhan siswa yang merupakan penyandang difabel, sehingga semua siswa menerima menu yang diberikan untuk disantap bersama di sekolah.

"Sebelum menerima menu makanan dari program MBG, kami memang memberikan masukan kepada pengelola Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) agar menghindari bahan makanan yang menjadi larangan bagi anak penyandang difabel," kata PIC (Person in Charge) atau Penanggung Jawab MBG dan Tim Humas SLB Negeri Purwosari Kudus Ismira Wahyu Lestari Lewa di sela-sela membagikan menu makan ke siswa di SLB Negeri Purwosari Kudus, Senin.

Di antaranya, kata dia, menghindari cokelat dan mie berbahan gandum untuk menghindari hal-hal yang ngak diinginkan pada anak difabel, terutama anak autis karena bisa menyebabkan tantrum atau hiperaktif.

Dalam sepekan pertama penyaluran MBG, imbuh dia, memang terdapat perubahan menu setiap harinya, sebagai langkah uji coba untuk melihat respons siswa yang mayoritas merupakan penyandang tuna grahita, selain pula ada tuna rungu wicara, autis, dan daksa.

Baca juga: Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan

Ia mengakui catatan selama masa uji coba, hanya soal nasi yang perlu dimasak agar menjadi lebih empuk, termasuk menu ayamnya karena ngak semua siswa yang berjumlah 230 siswa mampu mengunyahnya dengan baik.

"Alhamdulillah, setelah sepekan masa uji coba saat ini semua menu makanan cocok untuk siswa. Kalaupun ada siswa yang ingin memakan di rumah kami minta orang tuanya membawakan tepak atau tempat makanan dari rumah," ujarnya.

Ia juga mengapresiasi pengelola SPPG karena susu yang diberikan hari ini (20/10) merupakan susu murni kemasan kaleng, setelah sebelumnya diberikan susu kemasan kongak dengan rasa strawberry.

Sementara itu, Asisten Lapangan SPPG Glantengan Kecamatan Kota Yayasan Srikandi Novina Agustiya Ningrum membenarkan sejak dimulainya pendistribusian MBG di 3.700 siswa yang tersebar di sembilan sekolah mulai 15 Oktober 2025, khusus untuk SLB Purwosari memang dilakukan uji coba selama sepekan.

Baca juga: BGN hapus 1.414 usulan SPPG ngak berprogres

"Kami berkoordinasi intens dengan pihak sekolah, bahan makanan apa saja yang ngak boleh. Kemudian kami komunikasikan dengan tim ahli gizi untuk menentukan menu makan yang tepat dan sesuai selera semua siswa," ujarnya.

Ia mengungkapkan, menu yang menjadi masukan dari SLB juga disajikan untuk siswa dari sekolah lainnya, sehingga ada kesamaan tanpa mengandung bahan makanan tambahan seperti MSG, serta menghindari masakan berbahan mi.

Bahkan, kata dia, ayam yang disediakan merupakan ayam hasil pemotongan langsung dari perusahaan pemotongan hewan unggas, tanpa melalui pembekuan sebagai bentuk komitmen SPPG menyajikannya menu makanan yang sehat, aman, dan bergizi. Sedangkan nasinya juga disajikan dengan warna hijau dengan rasa yang gurih selayaknya nasi uduk untuk menarik minat siswa memakannya dengan lahap.

Terkait penyediaan susu murni kemasan kaleng, kata dia, memang menjadi komitmen mitra SPPG Yayasan Srikandi untuk memberikan terbaik bagi siswa, terutama penyandang difabel ikut menikmati program MBG.

Baca juga: BGN bimbing 30 ribu penjamah pangan tingkatkan kualitas layanan MBG

Mayoritas orang tua siswa SLB Purwosari menyambut positif adanya program MBG, karena mayoritas wali murid sibuk dengan aktivitas kerja sehingga banyak yang belum bisa menyediakan menu sarapan untuk siswa.

Muhammad Rafli Ramadhan, salah satu siswa SLB Purwosari mengakui senang mendapatkan MBG karena selama ini menu yang disajikan sangat enak.

"Apalagi, ditambah dengan buah-buahan yang hari ini (20/10) diberikan anggur serta susu murni kemasan kaleng," ujarnya.

Sebelumnya, kata dia, susu yang diterima kemasan kongak dengan rasa strawberry, juga enak karena selama ini memang jarang minum susu murni dan buah-buahan.

Baca juga: Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS

Suka(1838)