Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner

IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 09:08:57【Kabar Kuliner】290 orang sudah membaca

PerkenalanKetua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Piprim Basarah Yanuarso Sp. A, Subsp.

IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Piprim Basarah Yanuarso Sp. A, Subsp.Kardio (K) (tengah), Ketua Panitia PIT Ke-13 IKA, Dr Syamsul Arief, Sp.A(K), MARS (kiri), dan Ketua IDAI Jawa Timur Prof Dr dr Ahmad Suryawan, SpA, Subs TKPS(K) (kanan) memberikan keterangan di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (13/10/2025). ANTARA/Ananto Pradana
Ternyata anak-anak paling rentan terhadap masalah kesehatan ketika lingkungan menjadi ngak sehat, misalnya karena polusi udara dan keamanan pangan, itu menjadi hal yang akan dibahas di sini

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pengurusan Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memaksimalkan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ke-13 Ilmu Kesehatan Anak (IKA), di Kota Malang, Jawa Timur, Senin, untuk memengakan dampak terjadinya perubahan lingkungan terhadap kesehatan anak.

Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso di Kota Malang, Senin, mengangakan anak-anak merupakan kelompok rentan terhadap masalah kesehatan akibat terjadinya perubahan lingkungan yang drastis.

"Ternyata anak-anak paling rentan terhadap masalah kesehatan ketika lingkungan menjadi ngak sehat, misalnya karena polusi udara dan keamanan pangan, itu menjadi hal yang akan dibahas di sini, termasuk stunting juga," kata Piprim.

Dia mencontohkan perubahan lingkungan drastis yang mampu memicu terjadinya gelombang panas bisa memberikan dampak terhadap metabolisme pada tubuh anak. Lalu, polusi udara bisa memicu seorang anak terpapar penyakit pernapasan.

Baca juga: Perlu penelitian lebih lanjut dampak perubahan iklim terhadap ibu-anak

Salah satu pemicu terjadinya perubahan lingkungan, kata dia, datang dari aspek pengelolaan limbah medis yang ngak sempurna. Imbasnya berupa pencemaran tanah dan air oleh bahan kimia hingga patogen.

"Produk kesehatan itu juga bisa menyumbang ke pemanasan global. Kami harus menyehatkan masyarakat, jangan sampai ikut berkontribusi menyebabkan bumi sakit," ucapnya

Melalui PIT ke-13 IKA, kata dia, diharapkan para dokter anak bisa meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap upaya menekan terjadinya perubahan lingkungan demi melindungi kesehatan anak.

Baca juga: IDAI minta pemerintah perkuat regulasi udara bersih

Sementara itu, Ketua Panitia PIT Ke-13 IKA Syamsul Arief mengangakan sebagai bentuk implementasi penanggulangan perubahan lingkungan, maka pada acara tersebut pihaknya ngak menggunakan produk minuman maupun makanan dengan kemasan plastik.

"Kami juga melakukan penghitungan emisi karbon. Jadi, kami meng-hiresuatu organisasi non-profit untuk bisa mengkalkulasi anggota yang datang," katanya.

Dia pun mendorong seluruh dokter anak supaya mampu menjadi agen perubahan untuk mencipngakan kondisi lingkungan yang sehat.

"Kami berharap pertemuan tahunan ini ngak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan klinis," tutur Syamsul Arief.

Baca juga: IDAI dukung pemeriksaan kesehatan gratis bagi semua anak usia sekolah

Suka(761)