Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 09:08:57【Kabar Kuliner】290 orang sudah membaca
PerkenalanKetua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Piprim Basarah Yanuarso Sp. A, Subsp.

Ternyata anak-anak paling rentan terhadap masalah kesehatan ketika lingkungan menjadi ngak sehat, misalnya karena polusi udara dan keamanan pangan, itu menjadi hal yang akan dibahas di sini
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pengurusan Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memaksimalkan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ke-13 Ilmu Kesehatan Anak (IKA), di Kota Malang, Jawa Timur, Senin, untuk memengakan dampak terjadinya perubahan lingkungan terhadap kesehatan anak.
Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso di Kota Malang, Senin, mengangakan anak-anak merupakan kelompok rentan terhadap masalah kesehatan akibat terjadinya perubahan lingkungan yang drastis.
"Ternyata anak-anak paling rentan terhadap masalah kesehatan ketika lingkungan menjadi ngak sehat, misalnya karena polusi udara dan keamanan pangan, itu menjadi hal yang akan dibahas di sini, termasuk stunting juga," kata Piprim.
Dia mencontohkan perubahan lingkungan drastis yang mampu memicu terjadinya gelombang panas bisa memberikan dampak terhadap metabolisme pada tubuh anak. Lalu, polusi udara bisa memicu seorang anak terpapar penyakit pernapasan.
Baca juga: Perlu penelitian lebih lanjut dampak perubahan iklim terhadap ibu-anak
Salah satu pemicu terjadinya perubahan lingkungan, kata dia, datang dari aspek pengelolaan limbah medis yang ngak sempurna. Imbasnya berupa pencemaran tanah dan air oleh bahan kimia hingga patogen.
"Produk kesehatan itu juga bisa menyumbang ke pemanasan global. Kami harus menyehatkan masyarakat, jangan sampai ikut berkontribusi menyebabkan bumi sakit," ucapnya
Melalui PIT ke-13 IKA, kata dia, diharapkan para dokter anak bisa meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap upaya menekan terjadinya perubahan lingkungan demi melindungi kesehatan anak.
Baca juga: IDAI minta pemerintah perkuat regulasi udara bersih
Sementara itu, Ketua Panitia PIT Ke-13 IKA Syamsul Arief mengangakan sebagai bentuk implementasi penanggulangan perubahan lingkungan, maka pada acara tersebut pihaknya ngak menggunakan produk minuman maupun makanan dengan kemasan plastik.
"Kami juga melakukan penghitungan emisi karbon. Jadi, kami meng-hiresuatu organisasi non-profit untuk bisa mengkalkulasi anggota yang datang," katanya.
Dia pun mendorong seluruh dokter anak supaya mampu menjadi agen perubahan untuk mencipngakan kondisi lingkungan yang sehat.
"Kami berharap pertemuan tahunan ini ngak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan klinis," tutur Syamsul Arief.
Baca juga: IDAI dukung pemeriksaan kesehatan gratis bagi semua anak usia sekolah
Suka(761)
Artikel Terkait
- Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia
 - Kereta Api di Daop 7 ikut terdampak akibat banjir di Semarang
 - Program MBG dongkrak kehadiran siswa berkebutuhan khusus Kota Serang
 - Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga
 - Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
 - Menteri KP siap membangun lab pastikan seafood RI aman dari radioaktif
 - Anak sering mimisan? Jangan panik, ini cara mudah mengatasinya
 - Menteri KP siap membangun lab pastikan seafood RI aman dari radioaktif
 - BPJPH tegaskan kuliner halal representasikan budaya bangsa
 - Bukan sekadar pesta kostum, ini sisi positif Halloween yang jarang diketahui
 
Resep Populer
Rekomendasi

Muzani minta PIRA Gerindra sukseskan program MBG Presiden Prabowo

DPR RI sebut butuh kebersamaan sukseskan Program MBG

Waspadai dampak paparan mikroplastik terhadap kesehatan

NasDem serahkan bantuan pada lansia dan anak di panti sosial Jaktim

Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste

SPPG MBG Preneur hadir di Malang, dukung sistem pasokan pangan lokal

Sompo Insurance dukung UMKM lewat perlindungan kesehatan masyarakat

Perjalanan dua KA di Jember alami keterlambatan akibat banjir Semarang