Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner

BGN terapkan prinsip zero defect ala pandemi untuk MBG

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:48:40【Kabar Kuliner】264 orang sudah membaca

PerkenalanKepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20

BGN terapkan prinsip zero defect ala pandemi untuk MBG
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025), menyampaikan keterangan terkait zero defect dalam upaya mencegah kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengemukakan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini mengadopsi pendekatan ketat dengan prinsip “zero defect”, terinspirasi dari sistem pengendalian kesehatan yang diterapkan saat pandemi COVID-19.

Dadan, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10) malam, menyebut langkah ini ditempuh untuk memastikan setiap porsi makanan yang diterima anak sekolah dijamin aman, bergizi, dan bebas dari risiko gangguan kesehatan.

"Kami sedang berusaha melengkapi seluruh SPPG dengan rapid testuntuk menguji bahan baku. Karena, pengalaman Jepang sudah 100 tahun makan bergizi, itu 90 persen gangguan pencernaan yang muncul karena kualitas bahan baku," ujarnya.

Dadan menjelaskan BGN telah menetapkan standar baru bagi penyelenggara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Rata-rata penerima manfaat per SPPG kini ditetapkan antara 2.000 hingga 2.500 anak, dan bisa mencapai 3.000 penerima jika unit tersebut memiliki ahli masak bersertifikat.

“Kemudian, kita minta ada juru masak profesional yang akan mendampingi terutama SPPG-SPPG baru selama lima hari dan kalau kurang bisa dilanjutkan,” ujar Dadan.

Baca juga: BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan

Selain itu, BGN juga akan melengkapi seluruh SPPG dengan alat sterilisasi food trayberteknologi tinggi.

"Dengan alat itu, wadah makanan yang telah dicuci bisa dikeringkan dalam tiga menit pada suhu 120 derajat Celsius,” katanya.

Dadan menambahkan, faktor kualitas air juga menjadi perhatian utama, sehingga air yang digunakan untuk memasak harus bersertifikat layak konsumsi, seperti air galon atau isi ulang yang telah melalui proses sertifikasi resmi.

“Karena di Indonesia kualitas air masih belum rata, sehingga kita akan kerjakan ini,” katanya.

Baca juga: Prabowo: 36,7 juta penerima manfaat MBG dengan porsi capai 1,4 miliar

Baca juga: Program prioritas berjalan baik di satu tahun pemerintahan Prabowo

Baca juga: BGN bimbing 30 ribu penjamah pangan tingkatkan kualitas layanan MBG

Suka(929)