Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan

Kondisi cuaca di Jakarta masih normal

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:54:20【Tempat Makan】619 orang sudah membaca

PerkenalanIlustrasi - Langit cerah berawan di wilayah Jakarta Pusat. ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat/am.Jakarta (

Kondisi cuaca di Jakarta masih normal
Ilustrasi - Langit cerah berawan di wilayah Jakarta Pusat. ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat/am.

Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengungkapkan bahwa kondisi cuaca di Jakarta sampai saat ini masih dalam kategori normal dan ngak mengkhawatirkan.

“Jakarta sampai hari ini ngak seperti yang dilaporkan akan mengalami udara panas. Karena udara di Jakarta sekarang ini terpantau masih normal,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu.

Setelah mendengar pemberitaan mengenai suhu udara ekstrem, ia langsung berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Dari hasil komunikasi itu, kata Pramono, BMKG memastikan bahwa curah hujan di Jakarta justru berada pada level sedang dalam beberapa hari ke depan.

"Ketika saya mendapatkan berita ini, saya berkoordinasi dengan BMKG dan BMKG menyampaikan bahkan dua, tiga, empat hari ke depan ini Jakarta curah hujannya adalah medium, menengah,” katanya.

Baca juga: Warga diimbau waspadai kebakaran di tengah fenomena cuaca panas

Menanggapi soal kekhawatiran meningkatnya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat suhu panas, Pramono memastikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta siap melakukan langkah pencegahan jika diperlukan.

Namun situasi saat ini belum mengarah pada kondisi ekstrem. Untuk itu ia pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan menjaga suasana hati.

“Mudah-mudahan Jakarta ngak ada hawa panas. Yang penting Jakarta bahagia, hatinya nggak panas lah gitu,” kata Pramono.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Ovi Norfiana mengangakan, terjadi peningkatan tren kasus Pneumonia baik di Puskesmas maupun rumah sakit (RS) sejak awal Agustus 2025.

Baca juga: Warga DKI diminta kurangi aktivitas luar ruang guna cegah "heatstroke"

Kendati demikian, Ovi menjelaskan sampai saat ini belum menunjukkan puncak kasus.

“Peningkatan kasus ISPA dan pneumonia sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. "Selain polusi udara, musim kemarau basah yang tahun ini terjadi juga berdampak pada tingkat kekebalan individu,” kata Ovi.

Ovi menjelaskan bahwa penyakit saluran napas seperti ISPA dan pneumonia dapat dicegah dengan terus patuh pada Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Misalnya, rutin mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, memakai masker saat beraktivitas di ruangan padat maupun di luar ruangan dengan banyak orang berkerumun.

Kemudian menerapkan etika batuk dan bersin, segera akses layanan kesehatan jika ada gejala batuk pilek, membatasi aktivitas saat sakit dan menghindari asap rokok. Selain itu meningkatkan imunitas dengan makan makanan bergizi, istirahat cukup, olahraga rutin serta kelola stres.

Suka(37)