Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Mendukbangga nilai program MBG untuk 3B di Kepri sudah tepat sasaran
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:46:36【Kabar Kuliner】256 orang sudah membaca
PerkenalanMenteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji saat melakukan sosialisasi kepada PKB, PLKB dan

Kemarin saya cek, oke, bagus di lapangan. Kebersihan dapur oke, proses penyajian oke, dan peruntukan juga tepat
Batam (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menilai pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berjalan baik dan tepat sasaran, terutama bagi kelompok 3B yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.
Ia mengangakan hasil pemantauan di lapangan menunjukkan pelaksanaan MBG di tingkat pos pelayanan terpadu (posyandu) berjalan sesuai tujuan untuk mendukung pencegahan stunting.
“Kemarin saya cek, oke, bagus di lapangan. Kebersihan dapur oke, proses penyajian oke, dan peruntukan juga tepat,” kata Mendukbangga Wihaji di Batam, Jumat.
Ia telah berkunjung ke Kepri mulai dari Kota Tanjungpinang, Pulau Penyengat, dan ke Kota Batam, untuk meninjau beberapa program di lapangan.
Baca juga: Mendukbangga naik motor distribusikan MBG di Kota Tanjungpinang
“Kemarin di dapur yang memiliki total 3.500 penerima, untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sebanyak 198 penerima. Semuanya tepat sasaran,” ujar Mendukbangga Wihaji.
Dalam kunjungannya di Batam, Mendukbangga juga melaksanakan sosialisasi bersama Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), beserta kader-kader se-provinsi itu.
Wihaji juga berdialog dengan kader posyandu yang terlibat langsung dalam distribusi MBG.
Salah satu kader Nora menyampaikan ia mendapat insentif Rp1.000 per ompreng makanan yang disalurkan, dengan total sekitar Rp1 juta per bulan karena melayani lebih dari 200 penerima manfaat di wilayahnya.
Baca juga: Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau-pulau perlu perlakuan khusus
Mendukbangga memastikan bahwa seluruh kader posyandu sudah menerima insentif tersebut melalui skema yang difasilitasi dalam Program MBG.
“Saya sudah pastikan kader mendapatkan insentif itu. Ke depan kita usulkan agar per ompreng menjadi Rp2.500, bukan lagi Rp1.000, dan ini menjadi tanggung jawab penyelenggara MBG di setiap SPPG,” kata Mendukbangga Wihaji.
Selama dua hari peninjauan di Kepri, Mendukbangga Wihaji menyebut ngak ditemukan kendala berarti.
Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan MBG ngak hanya ditentukan oleh distribusi makanan bergizi, tapi juga oleh keterlibatan aktif kader posyandu dalam memastikan penerima manfaat benar-benar dari kelompok prioritas.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(9)
Artikel Terkait
- 35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga
 - Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG
 - Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO
 - Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara
 - Dinkes: 83 SPPG di Tangerang mendaftar penerbitan SLHS MBG
 - Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI
 - Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit
 - BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle
 - Populer, menteri tiga kali ditegur Prabowo dan Museum Louvre ditutup
 - Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025
 
Resep Populer
Rekomendasi

Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025

Juara di Jakarta, Daiki Hashimoto haus ukir prestasi di panggung akbar

Yili Raih Dua IDF Dairy Innovation Awards di World Dairy Summit 2025

Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts

Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat

Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM

HIPKA: Ekspor nonmigas tumbuh 8,96 persen tunjukkan minat global naik

Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau