Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemerintah: Ekspor udang ke AS wajib bersertifikat bebas radioaktif
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:51:02【Tempat Makan】698 orang sudah membaca
PerkenalanSatuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium-137 (Satgas Penanganan Cs-137)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mewajibkan sertifikat bebas radioaktif bagi pelaku usaha yang akan melakukan ekspor udang ke Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan peringatan impor atau import alertdari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koordinator Bidang Pangan yang juga Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Cs-137 Bara Krishna Hasibuan mengangakan Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat sepakat bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menerbitkan sertifikat bebas kontaminasi.
"Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat menyepakati agar Kementerian Kelautan dan Perikanan bertindak sebagai certifying entityatau CE yang menerbitkan sertifikasi bebas kontaminasi CS-137, bagi ekspor udang ke Amerika Serikat," ujar Bara di Jakarta, Senin.
Bara menyampaikan tata cara persyaratan sertifikasi dan pelaporan terkait udang dan rempah sedang dalam tahap finalisasi.
Ia berharap peraturan ini akan memberikan kepastian kepada dunia usaha.
Selain itu, pemerintah juga memastikan bahwa skema pengujian dan sertifikasi dapat memberikan jaminan bahwa produk udang bebas kontaminasi Cs-137.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan KKP Ishartini mengangakan sertifikasi tersebut diberlakukan untuk produk udang dan rempah dari Jawa dan Lampung mulai 31 Oktober 2025.
Sertifikat tersebut menggunakan mekanisme sertifikasi mutu hasil perikanan yang sudah berlaku, namun ditambah dengan keterangan bahwa produk yang akan dikirim bebas radioaktif.
"Untuk sertifikasi itu menggunakan sertifikasi yang sudah ada, yaitu SMHKP (sertifikat mutu dan keamanan hasil perikanan). Kami hanya menambahkan penjelasan di dalam sertifikasi itu berupa bebas radioaktif," jelas Ishartini.
Lebih lanjut, proses sertifikasi akan dilakukan oleh unit pelaksana teknis (UPT) KKP di daerah, dengan syarat pelaku usaha sudah melampirkan hasil uji dari laboratorium yang ditunjuk.
Pengujian juga akan dilakukan di laboratorium Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan biayanya ditanggung oleh eksportir.
"Tidak bayar untuk sertifikasinya, hanya pelaku usaha nanti mungkin terkena beban untuk biaya uji di lab-nya. Biaya uji lab ditanggung swasta, eksportinya," katanya.
Aturan sertifikasi ini berlaku untuk perusahaan di kategori yellow list, yaitu unit pengolahan ikan di Jawa dan Lampung yang mendapatkan izin ekspor ke AS dengan syarat memenuhi ketentuan baru.
Sementara, perusahaan yang masuk kategori red list, yakni PT Bahari Makmur Sejati (BMS), yang produknya pernah terdeteksi mengandung radioaktif di AS harus melalui tahapan pengajuan petisi, verifikasi, dan sertifikasi oleh lembaga sertifikasi independen yang terakreditasi oleh FDA.
Suka(914)
Artikel Terkait
- Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa
 - Pemkot Madiun minta setiap SPPG miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
 - Pemkot Malang gencarkan IKL untuk pengolahan bahan MBG tetap aman
 - DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
 - SPPG yang lalai terhadap kualitas makanan harus dibenahi
 - Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali
 - Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target
 - Dinkes Kota Malang temukan mikroba di dalam sampel MBG
 - Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat
 - Pemkot Bogor gencarkan Aksi Bergizi di sekolah tanamkan hidup sehat
 
Resep Populer
Rekomendasi

Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang

Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng

Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG

PBB alokasikan dana tambahan untuk dukung operasi kemanusiaan di Gaza

Tujuh negara yang rayakan Diwali, selain India

Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya

Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO

Wagub Kepri tinjau dapur SPPG Batu IX pastikan keamanan program MBG