Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner

Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 08:49:59【Kabar Kuliner】917 orang sudah membaca

PerkenalanWarga menggunakan payung saat cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Badan

Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas
Warga menggunakan payung saat cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan fenomena cuaca panas yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia disebabkan posisi gerak semu matahari yang berada di selatan ekuator pada Oktober dengan suhu maksimal 36,7 derajat Celcius, dan diprakirakan akan terjadi hingga November 2025. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanudin/nym. (ANTARA)

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis syaraf lulusan Universitas Indonesia dr. Zicky Yombana, Sp.S membeberkan sejumlah kiat agar masyarakat dapat terhindar dari migrain atau sakit kepala sebelah ketika cuaca panas.

“Hal pertama harus kita lakukan adalah sebenarnya hindari dulu pencetus panasnya secara langsung,” kata Zicky kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Zicky mengangakan langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menghindari sengatan panas menggunakan topi, payung atau kacamata hitam ketika berada di luar ruangan. Hal ini cukup membantu tubuh agar ngak terkena langsung cahaya matahari dan terlindungi.

Berikutnya, penuhi kecukupan cairan tubuh agar ngak dehidrasi dengan meminum dua liter atau sekitar delapan gelas air setiap hari. Kekurangan cairan dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah yang menjadi pemicu sakit kepala.

Hindari meminum minuman berkafein atau mengonsumsi makanan seperti keju, cokelat dan MSG atau penyedap secara berlebihan yang menjadi pemicu migrain secara spesifik.

Baca juga: Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas

Masyarakat juga dianjurkan untuk istirahat yang cukup yakni tidur selama 7-8 jam setiap hari guna menjaga kesehatan serta terhindar dari stres.

Dokter yang melangsungkan praktik di Rumah Sakit Brawijaya itu menambahkan migrain dapat terjadi ketika cuaca panas karena tubuh mudah kekurangan cairan.

Dehidrasi menyebabkan pembuluh darah yang ada di dalam ongak melebar karena terkena suhu yang panas.

“Pembuluh darahnya menjadi lebih lebar, sehingga tekanan dalam kepala sedikit meningkat dan denyut dari pembuluh darah juga meningkat,” katanya.

Sinar matahari yang panas dan terik juga akan merangsang syaraf dalam kepala, dan meningkatkan rasa sakit kepala pada penderitanya.

Selain itu, suhu panas juga menyebabkan orang-orang mengalami gangguan waktu tidur, yang berkorelasi dengan kurangnya waktu istirahat dan tubuh yang stres.

Mengutip siaran Health pada Kamis (11/9), migrain adalah jenis sakit kepala berulang yang parah. Serangannya dapat disertai gejala berat lainnya, termasuk sensitivitas terhadap cahaya, mual, dan muntah.

Meski demikian, migrain adalah salah satu gangguan sakit kepala yang paling umum.

Baca juga: BMKG: Kulminasi matahari bikin suhu udara terasa panas di NTB

Baca juga: BMKG ingatkan potensi temperatur tinggi dan hujan di sejumlah daerah

Suka(35127)