Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 15:19:26【Resep Pembaca】305 orang sudah membaca
PerkenalanFoto yang diambil dengan ponsel pada 27 Mei 2025 menunjukkan warga Palestina setelah menerima bantua

Markas PBB (ANTARA) - Di seluruh dunia, sebanyak 673 juta orang masih tidur dalam keadaan lapar setiap malam hingga hari ini, dan lebih banyak lagi yang hidup dalam kengakpastian setiap hari tentang dari mana akan mendapatkan makanan berikutnya, kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (16/10).
Dalam pesannya pada Hari Pangan Sedunia, yang diperingati setiap tahun pada 16 Oktober, Guterres mengangakan bahwa 80 tahun silam, negara-negara bersatu untuk memberantas kelaparan, dan dalam beberapa dekade sejak itu, dunia telah membuat kemajuan yang luar biasa.
"Namun, berbagai krisis baru-baru ini menunjukkan bahwa kita ngak boleh lengah jika ingin mempertahankan pencapaian ini," katanya.
Guterres mengangakan bahwa berbagai tantangan baru bermunculan selama beberapa dekade, mulai dari obesitas yang meningkat tajam hingga guncangan iklim yang mengancam ketahanan pangan.
"Dan secara memalukan, kelaparan dijadikan senjata -- kita menghadapi kenyataan mengerikan di mana orang-orang di wilayah konflik dibiarkan kelaparan hingga terjadi bencana kelaparan," katanya.
"Kita memiliki alat, pengetahuan, dan sumber daya untuk mengakhiri kelaparan dan menyediakan makanan yang baik dan sehat untuk semua. Hal yang kita butuhkan adalah persatuan," lanjutnya.
Tema Hari Pangan Sedunia tahun ini, yakni "Bergandengan Tangan untuk Pangan dan Masa Depan yang Lebih Baik" (Hand-in-hand for Better Foods and a Better Future), menyerukan solidaritas lintas batas negara, sektor, dan komunitas.
Tema ini mencerminkan prioritas yang disuarakan oleh negara-negara dalam Food Systems Summit Stockngake pada Juli, serta United Nations Call to Action, yang menetapkan enam bidang utama untuk ditindaklanjuti, ujarnya.
Guterres menyerukan kepada komunitas internasional untuk kembali bersatu membangun sistem pangan yang memberi nutrisi kepada manusia dan melindungi planet ini.
Di tengah kehancuran akibat Perang Dunia Kedua, negara-negara menanggapi bahaya kelaparan dan malanutrisi dengan mendirikan Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) PBB pada 16 Oktober 1945.
Pada 1979, FAO menetapkan 16 Oktober sebagai Hari Pangan Sedunia untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memastikan dunia di mana setiap orang memiliki akses terhadap makanan yang beragam, bergizi, terjangkau, dan aman.
Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Rabu (15/10), Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) PBB memperingatkan bahwa pemangkasan bantuan pangan WFP bisa membuat 13,7 juta penerima bantuan saat ini mengalami peningkatan tingkat kelaparan dari krisis (IPC3) menjadi darurat (IPC4).
Selain itu, WFP memperkirakan pendanaan untuk 2025 akan berkurang hingga 40 persen, sehingga anggarannya diproyeksikan sebesar 6,4 miliar dolar AS. 
Suka(17346)
Artikel Terkait
- Efektifnya akupresur untuk tingkatkan produksi ASI
 - Gula pasir bukan satu
 - Polresta Bandara Soetta pastikan dapur MBG Polri teruji sesuai SOP
 - SPPG HST Kalsel terapkan lima langkah cegah keracunan MBG
 - Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025
 - Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?
 - BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi
 - Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG
 - Program Makan Bergizi Gratis sasar 146 siswa SLB di Subang
 - SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa
 
Resep Populer
Rekomendasi

Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal

BSI: Pembiayaan yang disalurkan ke UMKM sudah capai Rp52,01 triliun

Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah

BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan

Mengenal bahaya Cesium

Jabar targetkan perluasan pasar lewat West Java Expo 2025

Pemkab Jepara buka saluran pengaduan program MBG

IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak