Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 15:12:04【Resep Pembaca】448 orang sudah membaca
PerkenalanIlustrasi - Deretan buah dan sayuran segar. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/nz/aa. Jakarta (ANTARA) -

Jakarta (ANTARA) - Ahli gizi Herbalife, Dr. Vipada Sae-Lao, mendorong masyarakat Asia untuk kembali ke pola makan tradisional yang lebih seimbang guna menjaga kesehatan sistem pencernaan di tengah gaya hidup modern yang serba cepat.
Menurutnya, langkah kecil dan konsisten dalam memilih makanan alami dapat menjadi kunci menuju kesehatan jangka panjang.
Dalam keterangannya pada Kamis, Dr. Sae-Lao yang menjabat sebagai Nutrition Education and Training Lead – Asia Pacific Herbalife menjelaskan bahwa banyak orang kini berusaha memperbaiki gaya hidup melalui perubahan ekstrem, padahal hasil terbaik sering berawal dari kebiasaan sederhana yang berfokus pada pencernaan.
“Kesehatan yang lebih baik sering dimulai dari perubahan kecil yang praktis dan berkelanjutan. Semua berawal dari pusat tubuh kita, yaitu saluran pencernaan,” ujarnya.
Dr. Sae-Lao menilai pola makan tradisional Asia yang kaya sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, makanan fermentasi, dan rempah alami mampu mendukung kesehatan usus secara ilmiah.
Baca juga: Diet anti peradangan kurangi risiko penyakit jantung
Makanan seperti kimchi, miso, yogurt, dan kombucha disebut bermanfaat untuk imunitas, sementara rempah seperti jahe, kunyit, dan bawang putih membantu menjaga keseimbangan pencernaan.
Ia juga menyoroti pentingnya kebiasaan makan dengan penuh kesadaran, seperti mengunyah perlahan, menikmati makanan tanpa distraksi, serta menjaga hidrasi dan kualitas tidur. “Bukan perubahan drastis yang dibutuhkan, tapi langkah kecil yang sadar dan konsisten,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyoroti perubahan pola makan masyarakat Asia yang mulai bergeser dari tradisi lokal yang kaya serat dan gizi menuju makanan cepat saji dan olahan. Pergeseran ini, kata dia, telah meningkatkan berbagai keluhan pencernaan seperti perut kembung, asam lambung, dan gangguan iritasi usus.
Mengutip Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Dr. Sae-Lao menyebut hanya 3,3 persen masyarakat Indonesia yang mengonsumsi buah dan sayur sesuai anjuran, sementara 96,7 persen lainnya masih di bawah standar harian yang direkomendasikan.
Ia menegaskan pentingnya memahami peran saluran pencernaan yang sering disebut sebagai “ongak kedua”, karena sistem ini berpengaruh terhadap imun, energi, metabolisme, hingga kesehatan mental. Kengakseimbangan nutrisi, kata dia, dapat mengganggu mikrobioma usus dan memicu peradangan yang berujung pada gangguan pencernaan kronis.
Dr. Sae-Lao juga mengingatkan agar masyarakat mendengarkan kebutuhan tubuh dan kembali pada kebijaksanaan pangan tradisional.
“Saluran pencernaan Anda dapat menjadi penunjuk jalan, cukup dengarkan baik-baik,” ujarnya.
Baca juga: Hal-hal yang perlu diketahui tentang puasa intermiten
Baca juga: Cara aman mengonsumsi biji chia
Baca juga: Sederet makanan tinggi serat yang sebaiknya ada di rumah
Suka(71782)
Artikel Terkait
- BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan
 - BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG
 - Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG
 - Pemkab Bangka Barat resmikan dapur SPPG Mentok
 - Menekraf dukung akselerasi produk ekraf di Trade Expo Indonesia
 - Ngak hanya enak, daun melinjo punya segudang manfaat sehat bagi tubuh
 - Satgas MBG Banjar: Olah menu sesuai petunjuk guna cegah keracunan
 - Dapur SPPG MBG Polres Blora layani 2.515 penerima manfaat
 - Dietisien ngak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah
 - Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak
 
Resep Populer
Rekomendasi

TikTok Food Fest 2025 Gaet Ribuan Pengunjung, Dorong UMKM dan Promosi Kuliner Nusantara

Jangan abaikan, tubuh beri sejumlah sinyal ketika kekurangan zat besi

Pemkot Malang gencarkan IKL untuk pengolahan bahan MBG tetap aman

Kaltim bentuk SPPG wilayah 3T pastikan MBG sasar daerah terpencil

PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza

KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau

Jangan abaikan, tubuh beri sejumlah sinyal ketika kekurangan zat besi

Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online