Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep

Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 15:23:12【Resep】404 orang sudah membaca

PerkenalanPetugas Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan pengujian sampel jajanan anak sekolah di SDN Cipond

Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian
Petugas Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan pengujian sampel jajanan anak sekolah di SDN Cipondoh 3, Kota Tangerang, Banten, Jumat (12/9/2025). Pemeriksaan tersebut untuk memastikan keamanan makanan dan minuman yang dijual di lingkungan kantin sekolah terbebas dari kandungan zat berbahaya seperti formalin, boraks serta pewarna tekstil. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa.

Jakarta (ANTARA) - Tahukah Anda kalau makanan yang sering kita konsumsi sehari-hari, seperti kentang goreng, roti panggang, atau kopi, bisa mengandung zat bernama akrilamida?

Zat ini terbentuk secara alami saat bahan makanan yang kaya karbohidrat dimasak pada suhu tinggi, seperti digoreng, dipanggang, atau dibakar. Meski ngak berbau dan ngak terlihat, akrilamida bisa berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa paparan akrilamida dalam jangka panjang berpotensi meningkatkan risiko gangguan saraf hingga kanker. Lalu, sebenarnya apa itu akrilamida dan apa dampak bahaya dari mengonsumsi-nya dengan jumlah yang banyak? Simak ulasannya berikut ini, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Mengenal akrilamida

Akrilamida, atau dikenal juga sebagai amida akrilat, merupakan senyawa kimia dengan rumus molekul C₃H₅NO. Zat ini berbentuk kristal padat yang ngak berwarna, ngak berbau, dan mudah larut dalam air.

Secara umum, akrilamida banyak dimanfaatkan dalam industri, terutama untuk pembuatan polimer dan berbagai produk turunan lainnya. Namun, tanpa disadari, senyawa ini juga dapat terbentuk secara alami pada makanan tertentu selama proses pemasakan.

Baca juga: BPOM temukan pangan mengandung zat berbahaya di warung kopi Banda Aceh

Proses terbentuknya akrilamida dalam makanan

Akrilamida muncul ketika asam amino dan gula alami dalam bahan makanan bereaksi saat dipanaskan pada suhu tinggi misalnya ketika digoreng, dipanggang, atau dibakar. Reaksi kimia yang disebut reaksi Maillardinilah yang memicu proses pencoklatan dan karamelisasi, sehingga makanan menjadi lebih gurih, beraroma, dan menggugah selera.

Sayangnya, selain memberikan warna dan cita rasa yang lezat, reaksi tersebut juga dapat menghasilkan akrilamida sebagai hasil sampingan. Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah akrilamida yang terbentuk, seperti suhu dan lama waktu memasak, jenis bahan makanan, hingga komposisi minyak atau bahan tambahan yang digunakan.

Contohnya, bahan makanan tinggi karbohidrat dengan kadar protein rendah seperti kentang lebih berisiko membentuk akrilamida ketika dimasak pada suhu tinggi.

Dampak bahaya akrilamida bisa menyebabkan kanker

Akrilamida tergolong sebagai senyawa kimia yang berpotensi berbahaya bagi tubuh. Namun, sama seperti zat gizi lainnya, yang menentukan efeknya adalah ngakaran atau dosis. Bahkan zat yang bermanfaat sekalipun bisa menjadi racun jika dikonsumsi berlebihan.

Paparan akrilamida dalam jumlah tinggi diketahui dapat memicu kerusakan dan gangguan pada sistem saraf. Sejumlah penelitian pada hewan juga memperlihatkan bahwa konsumsi akrilamida dalam dosis besar bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker.

Namun, hasil penelitian pada hewan ngak bisa sepenuhnya disamakan dengan manusia karena proses metabolisme keduanya berbeda. Menurut keterangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), akrilamida dapat terbentuk secara alami dalam makanan yang dimasak dengan suhu tinggi, seperti saat menggoreng atau memanggang.

Kendati demikian, FDA ngak melarang masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang digoreng atau dipanggang, melainkan menyarankan agar tetap menjaga keseimbangan pola makan dan memperhatikan cara pengolahan yang lebih sehat.

Baca juga: Bukan hanya nikotin, ini zat-zat beracun lain dalam rokok

Baca juga: Polisi ngak temukan zat berbahaya dalam tubuh Arya Daru

Suka(554)