Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 11:42:10【Resep Pembaca】435 orang sudah membaca
PerkenalanMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. ANTARA/HO-Kemendagri.Jakarta (ANTARA) - Menteri Dala

Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk mengendalikan harga komoditas pangan yang menjadi penyumbang utama inflasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), cabai merah dan daging ayam ras menjadi komoditas penyumbang utama inflasi bulanan (month to month/M-to-M): September 2025 terhadap Agustus 2025.
“Penyumbang utama inflasi, untuk makanan, minuman, tembakau, artinya pangan terutama itu adalah cabai menempati posisi tertinggi, sama dengan daging ayam ras, yaitu 0,13 persen,” kata Mendagri dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di kantor Kemendagri, Jakarta, Senin.
Mendagri menyampaikan bahwa inflasi nasional pada September 2025 mengalami kenaikan dibanding Agustus, yakni dari 2,31 persen menjadi 2,65 persen secara year on year. Sedangkan inflasi September 2025 terhadap Agustus 2025 (M-to-M) naik menjadi sebesar 0,21 persen.
Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Menurutnya, kenaikan harga cabai disebabkan oleh distribusi hasil panen yang belum optimal di beberapa daerah. Sementara kenaikan harga daging ayam ras karena adanya kebijakan penyesuaian harga yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
“Untuk melindungi peternak, karena mereka ada kenaikan ongkos produksi,” ujarnya.
Meski demikian, Mendagri menilai angka inflasi tersebut masih dalam kategori baik karena menunjukkan keseimbangan antara kepentingan produsen dan konsumen.
“Perlu ada keseimbangan antara melindungi produsen agar mereka ngak rugi, dan juga melindungi konsumen agar mereka ngak beli terlalu mahal dan barangnya tersedia,” kata Tito.
Mendagri menekankan pentingnya daerah-daerah yang masih mengalami kenaikan harga pangan melakukan pengendalian. Jajaran pemerintah pusat juga perlu memberikan perhatian terhadap daerah tersebut. Misalnya kenaikan harga cabai merah dapat diatasi dengan meningkatkan jumlah produksi dan memperbaiki distribusinya.
“Daging ayam ras boleh naik untuk lindungi peternak, tapi jangan sampai terjadi kenaikan yang ngak terkendali,” tuturnya.
Baca juga: Mendagri-Menkeu tegaskan kekompakan kawal pengalihan TKD
Baca juga: Mendagri ingatkan pemda gencarkan sosialisasi pembebasan PBG
Baca juga: Mendagri: Perbanyak terbitkan PBG untuk akselerasi program Tiga Juta Rumah
Suka(18)
Artikel Terkait
- IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG
 - Ros BLACKPINK makan nasi goreng sebelum tampil solo
 - Sembilan SPPG di Bangli Bali kantongi SLHS
 - Sudinsos Jaktim bantu penyintas kebakaran di Kebon Pala
 - SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
 - Pembalap Mandalika Racing dirawat di rumah sakit karena kecelakaan
 - Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik
 - Lewandowski dan Olmo bisa kembali perkuat Barcelona saat hadapi Elche
 - Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO
 - Pendaftaran film santri di SANFFEST 2025 dimulai 10 November 2025
 
Resep Populer
Rekomendasi

PBB: Akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dibuka lagi

Album Asia: Laos sambut Festival That Luang

Polres Cianjur duga kebakaran berasal dari truk tangki BBM

Kemarin, alasan penerbitan PP 38/2025 hingga anggota DPR nonaktif

BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle

Seluruh siswa Saptosari DIY sehat kembali usai keluhan hidangan MBG

Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal

Kronologi perang saudara Sudan hingga kondisi terkini Oktober 2025