Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 01:24:00【Resep Pembaca】834 orang sudah membaca
PerkenalanPara narasumber memberikan pemaparan pada Workshop Jurnalis Promosi UKM Sawit “Kolaborasi Media dan

Katalog ini berisi 100 produk UMKM dari 19 pelaku UKM dan koperasi sawit mitra BPDP
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah kalangan baik pakar, akademisi dan pelaku industri sepakat masih banyak peluang untuk meningkatkan pemanfaatan sawit sebagai produk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Kepala Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Helmi Muhansyah mengangakan produk dari sawit memiliki nilai tambah tinggi dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Saat ini, lanjut dia di Tangerang, Banten, Jumat, BPDP telah meluncurkan Katalog 100 Produk UKMK Sawit yang menampilkan hasil inovasi UMKM dan koperasi petani sawit dari berbagai daerah.
"Katalog ini berisi 100 produk UMKM dari 19 pelaku UKM dan koperasi sawit mitra BPDP. Cakupan produk meliputi kerajinan, kriya, oleofood, personal care dan teknologi tepat guna," ujarnya.
Dia menambahkan saat ini, jumlah pelaku UKM sawit terus bertambah setiap tahunnya yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
Untuk itu BPDP menjalin kolaborasi dengan berbagai organisasi termasuk media untuk memperkuat program UKM sawit dan mencipngakan wirausaha di sektor UKM.
"Ke depan, program BPDP di sektor UKM akan mengarah kepada praktik, ngak lagi sebatas teori. Tujuannnya menunjukkan dampak positif program BPDP kepada masyarakat," katanya dalam Workshop Jurnalis Promosi UKM Sawit "Kolaborasi Media dan Pelaku UKM Sawit untuk Indonesia Emas 2045".
Sementara itu Director of SEAFAST Center IPB, Puspo Edi Giriwono menyebutkan sawit sebagai produk unggulan yang mampu menggerakkan ekonomi dari akar rumput hingga industri besar.
"Kalau kita kuasai teknologinya, sawit bahkan bisa jadi bahan bakar roket. Sama-sama hidrokarbon seperti minyak bumi, tapi sawit bisa tumbuh egaliter dari bawah,” ujarnya.
Selain minyak goreng, tambahnya, sawit dapat diolah menjadi avtur, tinta, plastik, sabun, hingga bahan pangan fungsional, riset di IPB bahkan menunjukkan minyak sawit merah dapat membantu mencegah stunting dan meningkatkan fungsi kognitif anak.
Produk turunan sawit kini menjangkau berbagai sektor, mulai dari skincare, lilin aromaterapi, sabun, hingga makanan premium. Namun, tantangan utama adalah mindset dan branding.
"UMKM kita harus berani naik kelas, bukan hanya jadi pengrajin lokal," katanya.
Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga menambahkan UKM dan koperasi harus menjadi motor utama kemajuan industri sawit.
"Titik kemajuan sawit ada di UKM dan koperasi. Bentuk koperasi modern yang berbasis teknologi, bukan seperti dulu. Jangan hanya memproduksi TBS sawit tapi harus sampai kepada produk hilirnya. Kita harus mengubah petani dari objek menjadi subjek,” ujarnya.
Dari sisi industri, Media Relations Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Mochamad Husni menegaskan banyak produk UMKM belum dikenal publik.
"Padahal sawit kita digunakan di 24 jam kehidupan manusia, dari sabun, makanan, hingga tinta printer," katanya.
Oleh karena itu dia menekankan pentingnya kolaborasi antara asosiasi, media, dan pelaku usaha. Menurutnya peran media sangat vital untuk mempertemukan potensi UMKM sawit dengan pasar.
Sementara itu Ketua Pelaksana Workshop Jurnalis Promosi UKM Sawit, Qayum Amri menegaskan sawit bukan hanya milik korporasi, tapi milik semua.
"Dengan memperluas pemberitaan positif, kita bisa menghapus stigma negatif terhadap sawit, apalagi 40 persen lahan sawit saat ini dimiliki petani kecil," ujarnya dalam kegiatan yang diselenggarakan Majalah Sawit Indonesia bersama BPDP, Gapki dan DMSI.
Sebelumnya Asisten Deputi Produksi Dan Digitalisasi Usaha Menengah Kementerian UMKM RI, Metty Kusmayantie dalam sambutannya menyampaikan sinergi antara media dan pelaku UKM sawit menjadi langkah strategis dalam memperluas eksposur positif terhadap komoditas unggulan nasional tersebut.
“Kami mengapresiasi kolaborasi ini. Ini adalah bentuk nyata sinergi antara UKM, media, pemerintah, industri, asosiasi dan lembaga pembiayaan. Sektor sawit merupakan komoditas unggulan yang pada 2023 berkontribusi sekitar 60 persen dan menyerap 67 persen tenaga kerja nasional. Ini menjadi pondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Baca juga: BPDP dorong petani produksi pupuk hayati biochar secara mandiri
Baca juga: BPBD perkuat ekosistem perkebunan sawit lewat pemberdayaan UMKM
Baca juga: Setelah sawit, BPDP dorong penciptaan nilai tambah kelapa dan kakao
Suka(41)
Artikel Terkait
- Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap
- TNI AU bangun dapur SPPG untuk program MBG di Yogyakarta
- Prabowo: Indonesia
- PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan
- MU diimbangi Nottingham Forest 2
- Anggota DPRD Jabar: Pengawasan Program MBG harus diperketat
- Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara
- Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara
- Wakil Kepala BGN: Program MBG ngak boleh berorientasi bisnis
- Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
Resep Populer
Rekomendasi

HMI: MBG dan antikorupsi jadi mesin penggerak ekonomi setahun Prabowo

Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan

70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia

Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang

Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik

8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat

Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen

Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing