Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner

BGN konsolidasikan daerah perkuat tata kelola makanan bergizi

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 11:42:12【Kabar Kuliner】010 orang sudah membaca

PerkenalanKonsolidasi Regional untuk peningkatan tata kelola Program Makanan Bergizi (MBG) di Sentul Internati

BGN konsolidasikan daerah perkuat tata kelola makanan bergizi
Konsolidasi Regional untuk peningkatan tata kelola Program Makanan Bergizi (MBG) di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/10/2025). ANTARA/M Fikri Setiawan
BGN sudah instruksikan agar seluruh SPPG membuka diri untuk inspeksi dan monitoring dari pemda

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memimpin Konsolidasi Regional untuk peningkatan tata kelola Program Makanan Bergizi (MBG) di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Senin.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, kepala penyelenggara penyedia pangan bergizi (SPPG), serta mitra pelaksana dari tiga provinsi. Konsolidasi ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan pelaksanaan program MBG berjalan optimal.

Dadan menjelaskan, program MBG menjadi bagian penting dalam upaya nasional menyiapkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif melalui penyediaan menu bergizi seimbang untuk anak-anak usia sekolah.

“Program ini harus benar-benar menghasilkan menu dengan gizi seimbang yang aman dikonsumsi, sehingga memberi efek baik bagi anak-anak Indonesia mulai dari kandungan hingga remaja,” ujarnya.

Baca juga: BGN tugaskan 5.000 juru masak profesional untuk bina SPPG

Ia menegaskan bahwa koordinasi lintas wilayah menjadi hal yang penting untuk menjamin keberlanjutan program. Menurutnya, pelaksanaan di lapangan membutuhkan pengawasan dan evaluasi menyeluruh agar ngak terjadi penyimpangan dalam proses produksi maupun distribusi.

Dadan mengungkapkan bahwa BGN telah menginstruksikan seluruh SPPG agar membuka diri terhadap proses inspeksi dan monitoring dari pemerintah daerah. Langkah ini bertujuan memastikan standar kebersihan dan keamanan pangan tetap terjaga di setiap titik produksi.

“BGN sudah instruksikan agar seluruh SPPG membuka diri untuk inspeksi dan monitoring dari pemda. Kami juga minta agar semua SPPG segera melengkapi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari dinas kesehatan masing-masing dalam waktu satu bulan,” kata Dadan.

Selain pengawasan teknis, ia juga menyoroti pentingnya kesiapan rantai pasok di daerah. Pemerintah daerah diminta menjamin ketersediaan bahan makanan bergizi agar pelaksanaan MBG ngak terganggu.

Baca juga: BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari

Menurutnya, salah satu dampak positif dari program MBG adalah tumbuhnya lapangan kerja baru, terutama bagi ibu rumah tangga yang kini terlibat dalam pengelolaan SPPG. “Kami dapat laporan banyak ibu-ibu yang sebelumnya ngak bekerja, kini ikut berperan dalam penyediaan makanan bergizi di wilayahnya,” ujarnya.

Dadan berharap, melalui kegiatan konsolidasi ini, seluruh pihak yang terlibat dapat memperkuat kolaborasi demi memastikan program MBG dijalankan dengan standar tinggi.

Ia menutup dengan pesan agar daerah terus menjaga komitmen dalam pengawasan dan pengendalian mutu pangan, sehingga program MBG ngak hanya berdampak pada gizi masyarakat, tapi juga pada peningkatan kesejahteraan ekonomi lokal.

Baca juga: BGN akan hentikan operasional SPPG yang belum penuhi standar

Suka(43)